Pohon dikenali dari buahnya. Contoh peribahasa kebun yang sangat umum nan sederhana. Menjadi dasar pemahaman penjenamaan diri. Penasaran? Ini pengakuan Limbuk.
"Ndhuk Limbuk koq wajahmu njengkerut melebihi benang kusut sih"
"Gegara admin Kompasiana nih Mbok Cangik. Menyoal kesan orang lain tentang Limbuk. Personal branding begitulah..."
"Weladalah Limbuk, mosok abdi kaputren saja mikir penjenamaan diri alias personal branding. Makan buah ini saja biar segar. Ayook bantu Simbok menyiangi kebun sayur"
Pohon dikenali dari buahnya
Menimang buah bundar berwarna kuning keemasan. Cuping hidungnya mengembang menghidu aura segar khas perpaduan manis asam. Senyumnya mengembang, hmm.... buah jeruk kesukaanku, kata batin Limbuk.
Mak jenggirat, Limbuk teringat pepatah sederhana. Buah jeruk hanya dihasilkan oleh pohon jeruk, bukan pohon lainnya. Pohon dikenali dari buahnya. Kecuali lagunya Broery, buah semangka berdaun sirih.
Kebun pembelajaran mempersembahkan contoh peribahasa sederhana, pohon dikenali dari buahnya. Memuat makna nilai diri seseorang dikenali melalui karya nyatanya. Karya yang dibangun oleh perilaku atau sikap yang mendukung.
Mengaku penyabar, keseharian mudah bergoyang berang. Jadilah emak berang-berang, lagaknya Limbuk. Bukan berang-berang yang lucu namun mudah berang.
Laiknya orang mengakui buah bundar keemasan beraroma segar sebagai buah jeruk bukan buah yang lain. Didasarkan pada standar tertentu yaitu karakter morfologi buah jeruk yang bersifat baku.