Lanjut dengan jalan beton membelah bidang persawahan diseling kerimbunan kebun salak. Lapangan parkir yang cukup luas. Penerapan prokes ditaati, petugas melayani pengukuran suhu tubuh dan pengunjung diminta mencuci tangan dengan sabun.
Melewati deretan warung mulai terdengar gemericik air grojogan. Sampailan pengunjung pada teras teratas grojogan. Tersedia pendapa terbuka. Bila mengajak orang sepuh maupun difabel, tidak masalah. Bisa menikmati panorama dari bidang ini.
Melihat ke hulu terlihat sosok Merapi bila cuaca cerah. Menatap ke arah hilir terpampang kelak kelok Kali Krasak.
Penasaran ingin turun mendekati grojogan, mengapa tidak? Taman kebun berundak menyambut pengunjung. Aneka gazebo, tempat duduk tersedia. Pengunjung dapat mendekat ke teras grojogan yang dikehendaki.
Saat berkunjung berjumpa dengan beberapa bapak berkaos merah yang ramah menunjukkan sisi-sisi eksotis areal. Beliau hanya menjawab, saya orang lokal. Intuisi saya berbisik beliau adalah petugas keamanan.
Bagaimanapun ini areal dam aliran sungai. Sebagai orang lokal beliau mengenal karakter Kali Krasak dan pembaca cuaca daerah hulu. Mendung di bagian hulu penanda hujan pembawa derasnya aliran yang menjelang masuk grojogan.
Mari menikmati keelokan Grojogan Watu Purbo Kali Krasak, ekowisata bernarasi restorasi lingkungan. Selamat Hari Lingkungan Hidup Sedunia 5 Juni 2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H