Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Anak Bawang Bertudung Kulit Macan

24 April 2021   12:20 Diperbarui: 24 April 2021   12:21 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peribahasa adalah bagian dari kekayaan budaya. Kekudhung walulang macan, digunakan sebagai pengingat budi pekerti. Ajakan untuk tampil sebagai pribadi apa adanya tanpa bersandar, berlindung bahkan memperalat nama besar pihak lain.

Kontekstualisasi budaya bukan hanya menyerap peribahasa dalam suasana kekinian. Termasuk perubahan cara pandang terhadap perilaku penganut bertudung kulit macan. Menggunakan sudut pandang 'kemacanan' yang dikenakannya dengan kreatif inovatif.

Andai, Anda seorang mentor yang ditugasi pendampingan atau mentorship mentee yang ditengarai "Anak Bawang Bertudung Kulit Macan" Dengan penanganan yang tepat berangsur tudung kulit macan beneran melekat menjadi kulit. Menjadi anak macan sungguhan.

Mari mengulik: Antara Anak Bawang, Regenerasi, dan Mentorship

Mengulik potensi 'cakar dan auman' sang anak bawang bertudung kulit macan. Mengenali dan menggali kekuatan internal yang dimilikinya. Berpandangan bahwa dalam setiap pribadi tertanam kekuatan yang unik.

Membangun kesadaran kekuatan internal dipadukan dengan visi, misi dan budaya dunia kerja yang kini digelutinya. Bertahap menetapkan target capaian yang terukur sekaligus menantang. Memancing keluar 'sisi macan' sang mentee.

Semisal mengerahkan sisi anak macan aspek kebanggaan asal almamater. Kiat sang mentor menyigi kekuatan mentee dikaitkan keunggulan lembaga. Tepukan kebanggaan dan ajakan alias tantangan berkinerja lebih.

Nah, ini mentor yang 'pawang anak macan'. Membuatnya bertelut terlecut berprestasi. Mengenali, mengarahkan dan mengasah sisi kekuatan cakar dan auman si anak macan yang dibimbingnya. Memadamkan daya rusak yang potensial membuat rasa eneg atmosfer kerja.

Sukses mengembangkan diri sesuai dengan macan kebesaran almamater maupun nama besar penitipnya. Keren kan perusahaan atau instansi memiliki staf baru sang keponakan orang kuat yang memang sungguh berbintang. Karyawan yang sungguh memancarkan aura bintang karena prestasi pribadinya.

Lahirnya anak-anak macan yang kompeten di bidang yang diampunya. Memiliki ketangguhan dedikasi laiknya macan. Metamorfose dari semula anak bawang bertudung kulit macan menjadi anak macan sungguhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun