Kehadiran staf baru adalah buah dari perencanaan sumber daya manusia. Upaya dengan kegiatan yang berbiaya mahal. Menyambut staf baru yang sering dianalogikan dengan anak bawang layaknya menyambut bibit baru kesinambungan lembaga.
Setiap anak bawang adalah mata rantai regenerasi. Bagian dari estafet keberlanjutan usaha. Setiap staf baru adalah potret anda eh kita sekian waktu lalu. Binar semangatnya cerminan harapan anda dan saya. Mari wujudkan impiannya sebagai mitra bersama.
Anak bawang, regenerasi, dan mentorship
Anak bawang hadir dengan semangat dan keunggulan potensi diri. Dunia kerja menyambut dengan visi, misi, dan budaya kerja yang khas sesuai warna lembaga. Terentang jarak antar keduanya. Bagaimana menjembataninya?
Pendampingan ya mentorship sebagai titiannya. Perusahaan menyediakan mentor sebagai pendamping dan pembimbing. Anak bawang staf baru sebagai mentee yang siap menjalani proses pendampingan.
Melalui pendampingan, visi, misi dan budaya perusahaan ditransfer kepada staf baru. Terjadi komunikasi interaksi antara dunia kerja dengan staf baru. Proses yang sangat terbuka dengan aneka hasil.
Bisa jadi bibit baru si anak bawang tumbuh lebat sesuai dengan karakter lingkungan dunia kerja dan sentuhan rawatan sang mentor. Kelak menjadi aset yang sangat berharga dan menjadi mentor andalan bagi anak bawang berikutnya.
Adakalanya proses transfer nilai dunia kerja tidak berhasil. Anak bawang juga individu merdeka. Menilai nilai visi, misi, dan budaya lingkup kerja dengan kritis. Nilai turnover karyawan sering dijadikan parameter.
Anak bawang dan dunia kerja memiliki posisi tawar yang seimbang equal. Dunia kerja membutuhkan staf baru untuk regenerasi. Staf baru membutuhkan lapangan kerja untuk pengembangan eksistensi diri dan penghidupan.
Selamat anak bawang, Anda adalah perwujudan regenerasi dunia kerja. Pengelola sumber daya manusia perusahaan ataupun instansi, mari sambut staf baru dengan program pendampingan antau mentorship. Mengasah batu berharga bagi dunia kerja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H