Perempuan dan bunga konon pasangan yang kompak. Perempuan penggemar bunga. Ada lagi puan pemetik bunga. Kebanyakan perangkai bunga adalah wanita. Nah ini yang berbeda, perempuan pengawin bunga.
Pengawin bunga? Benar, pengawin atau orang yang berprofesi mengawinkan bunga. Mempertemukan serbuk sari dari bunga jantan dengan putik bunga betina. Bagian dari penyerbukan buatan dalam produksi benih.
Hmm... wanginya aroma bunga. Bunga berasosiasi dengan aura harum segar. Namun tidak semua bunga mewangi, beberapa beraroma lumayan kurang enak. Eh ternyata banyak peminatnya. Kenal kan kembang marigold alias kenikir-kenikiran ada pula yang menyebut tagetes. Bau khas rada menyengat.
Marigold punya pasar cukup luas di benua Eropa Barat. Warna cerahnya menghiasi border taman. Untuk memenuhi kebutuhan benihnya didatangkan dari negeri tropis. Indonesia menjadi salah satu pemasoknya.
Memenuhi undangan teruna kebun, simbok dolan blusukan ke produsen benih kembang marigold. Alamak varian warna maupun ukuran dan bentuk kelopaknya bikin ngiler. Besar berwarna dan corak ceria. Jenis hibrida yang dikehendaki pembeli (buyer).
Perempuan pengawin bungaÂ
Produsen benih memiliki tetua tanaman sebagai induk jantan. Hamparan ini khusus diambil serbuk sarinya. Panenan utamanya berupa serbuk menguning keemasan siap ditaburkan.
Haloo, sebut saja namanya mbak Sari. Perempuan ini dengan telaten menyibak mahkota bunga marigold tangkai demi tangkai. Berbekal penyedot laiknya suntikan besar, mbak Sari mengumpulkan serbuk sari alias polen.
Satu polibag tanaman marigold berbunga puluhan kuntum. Sreet sekian detik serbuk sari dari satu kuntum selesai disedot. Akumulasi menjadi satu polibag. Berlanjut benjadi satu bedeng tanaman.Hasilnya inilah serbuk sari keemasan.
Beliau ini sebut saja mbak Putik. Berbekal secawan polen perolehan mbak sari dan kuwas. Mbak Putik menyibak kuntum marigold yang brindil. Mengoleskan serbuk sari ke putik. Yess, perempuan pengawin bunga.
Pada tanaman lain modelnya sedikit berbeda. Pernah berkunjung pada produsen benih cabai. Aha menarik, perempuan pengawin bunga cabai menyimpan polen atau serbuk sari pada sebentuk cincin. Tabung cincin dengan ujung runcing. Menjangkau putik bunga cabai yang sangat mungil, mengoleskan polen ke putik.
Bunga berjepit. Yuup ini oleh-oleh dari kebun produsen benih mentimun. Hasil karya perempuan pengawin bunga. Putik yang sudah diserbuki dengan polen terpilih oleh perempuan pengawin lanjut dijepit. Menghindari masuknya polen dari tanaman lain. Menunggu penyerbukan berhasil, membentuk buah mentimun dengan bejibun biji di dalamnya.
Produsen benih umumnya merekrut perempuan sebagai pengawin bunga. Polinator istilah teknisnya [penghulu tanaman sebut Bang Efte]. Para perempuan ini memiliki ketelitian dan kerajinan tinggi. Pekerjaan perempuan, mencermati penyerbukan. Bayangkan menyibak mahkota demi mahkota bunga pada satu tanaman.
Sebelum era pandemi pun, standar kerja para perempuan pengawin bunga ini mengenakan masker. Hembusan nafas secara langsung dapat menerbangkan sejumlah polen atau serbu sari yang berukuran lembut. Beberapa orang ada yang alergi terhadap polen.
Nah ini kiprah perempuan pengawin bunga. Saat menikmati segarnya mentimun, pedasnya cabai pun eloknya bebungaan semusim, mari ingat kiprah mereka. Terima kasih perempuan pengawin bunga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H