Pada beberapa wilayah keberadaan situ/rawa juga sarana alami memanen air hujan. Memanen baik dari curahan langsung dan limpasan permukaan dari areal di sekitarnya.
Namun sayang cukup banyak yang berubah fungsi menjadi pemukiman dengan model pengurukan. Penyempitan area menjadikan keterbatasan pemanenan dan air hujan mencari jalannya sendiri. Konservasi situ menjadi sesuatu yang perlu.
Silakan membaca:Â Jabodetabek Kawasan Seribu Rawa, Riwayatmu Kini
4. Membuat lubang resapan biopori
Kalau 3 model di atas belum menyentuh pembaca secara pribadi, karena tidak pernah memanen air hujan ataupun membuat embung, mari tengok pekarangan kita. Tempat tinggal kita bervariasi dari puluhan m2 hingga ribuan m2. Sebagian kita isi dengan bangunan tertutup, seberapa kita biarkan untuk melalukan air hujan memasuki lapisan bumi?
Hwaduh terlanjur saya semen sehingga tiada celah untuk memasukkan air hujan ke dalam bumi di pekarangan saya nih. Bagaimana kalau sebatas lubang resapan biopori (LRB)? Tidak luas loh cukup lubang berdiameter sekitar 10 cm dengan kedalaman sekitar 1m atau sekuatnya kita mengebor.
Pada saat musim kemarau, lubang bisa kita isi dengan limbah sayuran, potongan rumput jadilah wadah pengomposan yang dapat kita panen untuk pupuk.
5. Membuat stupa es