Model ini tetap dipertahankan, kini tampungan digunakan untuk kebutuhan rumah tangga non konsumsi. Kemajuan teknologi mampu menaikkan air bumi di tempat tertentu dengan pompa dan disalurkan ke rumah tangga sebagai air konsumsi.
2. Menampung air hujan dalam embung
Model ini pada dasarnya agak mirip dengan menampung air hujan pada wadah terbatas. Nah ini modelnya dibuat bangunan alam berupa embung semacam kolam yang besar.
Awal menyimak embung juga di daerah karst. Masyarakat menggunakan daerah cekungan untuk menampung air hujan. Air berasal dari kucuran hujan langsung dan limpasan permukaan dari daerah sekitarnya.
Air tampungan untuk kebutuhan sehari-hari mulai dari mandi, cuci. Hingga untuk kegiatan produktif mengairi lahan di sekitar embung. Ternak pun ikut menikmati pemeliharaan dari embung.
Beberapa embung berada di bagian atas puncak bentang lahan. Secara khusus menampung langsung curah hujan dari langit. Banyak embung mempergunakan bahan tebal dan kedap air untuk mengalasi dasar dan dinding embung. Sehingga menghambat kehilangan air tampungan dari rembesan sisi dan bagian bawah.
Proses pembuatannya relatif lebih sulit karena berada di daerah agak atas. Keuntungannya dalam penyaluran air tampungan akan lebih mudah dan efisien karena mengandalkan gaya gravitasi bumi.
3. Situ atau Rawa pemanen air hujan secara alami