Apabila pengunjung masuk dari pintu pos jaga akan disambut hamparan taman yang cukup luas di sisi Utara badan candi. Bangunan candi utama menghadap ke arah Barat dengan undakan gerbang utama yang tidak terlalu tinggi.
Letaknya yang sangat strategis, dekat dengan Candi Prambanan yang sejak tahun 1991 ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya bangsa tingkat dunia, Candi Sojiwan potensial sebagai kluster wisata. Sejauh ini yang sudah terintegrasi adalah wisata Prambanan dan Keraton Boko.
Keberadaan Candi Sojiwan, Candi Plaosan, Candi Ijo, Candi Barong yang relatif berdekatan membuat penyuka wisata candi dimanjakan. Sehari kunjungan dari candi ke candi. Setiap bangunan candi memiliki keunikannya sendiri sehingga tetap menarik meski sesama sebutan candi.
Keberadaan wisata tidak terlepas dari publisitas. Era kini media sosial menjadi sarana publisitas. Semisal platform Instagram sebagai sarana berbagi foto. Sehingga muncul istilah wisata instagramable.
Sebagai bangunan cagar budaya bukti peradaban bangsa tentunya setiap sudut dan hamparan memiliki nilai publisitas tinggi. Tanpa harus menambahkan elemen yang mendistorsi esensi nilai cagar budaya tetap indah dan bernilai histori.
Relief Cerita Fabel Keunikan Candi Sojiwan
Salah satu keunikan Candi Sojiwan adalah keberadaan relief yang bercerita pada bagian kaki candi. Menurut sumber bacaan lebih dari sepuluh ragam cerita. Paduan relief manusia dengan manusia, manusia dengan binatang maupun sesama binatang.
Nah penyampaian kisah dengan tokoh utama binatang yang lazim disebut dengan cerita fabel. Sifat dasar manusia adalah tidak mau digurui secara langsung. Cerita fabel menjadi pilihan menyampaikan pesan dengan meminjam kisah binatang. Penyampaian nasihat keluhuran budi pekerti tanpa harus melukai hati.
Sambil memutari Candi Sojiwan, mari disimak aneka kisah fabel ini. Menjadi kegiatan asik pula karena menyigi tanpa penanda. Saya pribadi hanya berhasil menemukan dan mengabadikan relief fabel kera dan buaya. Berada pada bagian Utara Candi Sojiwan.