Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Seni Menyiangi Koleksi Buku Pribadi

20 Oktober 2020   07:43 Diperbarui: 21 Oktober 2020   21:05 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menyiangi buku (sumber: libraryjournal.com)

Setiap pribadi yang suka menulis dan membaca pasti memiliki koleksi buku. Begitu bergairah saat mendapatkan buku entah melalui membeli ataupun mendapatkan hibah apalagi hadiah. Kadang bukan buku asli namun ada kala cukup puas dengan foto copy.

Koleksi bacaan

Koleksi fisik zaman belum musim e-book. Gemerisik lembaran buka dibuka bak simfoni merdu di telinga. Tangan terentang saat membuka lembar koran, ibarat membuka daun jendela intip dunia. Kres... plek, paduan gunting dan lem untuk kliping berita, model awal dari salin tempel kekinian.

Rak buku fisik sungguhan sebelum e-cabinet. Variasi rupa dari kardus, rak terbuka dari papan bekas peti kemas. Hingga almari buku berkaca penahan debu.

Perpustakaan pribadi seberapapun ukurannya sebelum e-library. Sederetan buku di atas meja. Setumpuk kardus buku di pojok ruang. Buku yang tersebar di aneka ruang. Beberapa menyediakan ruang khusus koleksi buku, entah pojok baca hingga perpustakaan apik.

Ada kalanya koleksi menyesaki kamar kos atau rumah. Pilihannya setop beli buku, atau nambah wadah yang berarti ruang. Atau merelakan mengurangi buku koleksi lama. Alamak semuanya tak disuka.

Belum lagi bila rayap juga menyambangi. Merambat melalui dasar kardus, tedas melapukkan rak dan almari kayu. Merepih lembaran buku menghadirkan rasa sedih.

Ada istilah menyiangi atau weeding di perpustakaan sungguhan apapun jenjang akreditasinya. Nah kalau yang ini tentu ada aturannya. Ada landasan yang perlu dipertimbangkan, tata laksana sesuai prosedur.

Meminjam istilah kebun. Menyiangi untuk mengurangi persaingan ruang, cahaya dan asupan hara antara tanaman utama dan non utama. Ada yang harus dicabut dari bedengan kebun atau dibenamkan merawat kesuburan. 

Umumnya terkait kemutakhiran koleksi, ketersediaan ruang dan analisis biaya perawatan. Jumlah dan macam koleksi, analisis kebutuhan pengunjung. Pendek kata sejumlah pertimbangan holistik untuk melakukan penyiangan buku koleksi.

Lah koleksi buku pribadi perlukah dilakukan penyiangan? Tidak masalah bila ruang dan wadah tidak jadi kendala. Siapa tahu menjadi koleksi keluarga. Anak cucu dapat menikmati koleksi buku pribadi leluhurnya.

Tentunya perlu penataan. Semacam katalog operasional, minimal pengelompokan sesuai jenis atau klasifikasi buku. Mempermudah pencarian buku yang dimaksud.

Penyiangan dan pelerehan buku dari koleksi

Nah, bila kita memutuskan akan melakukan proses penyiangan koleksi buku pribadi, mari siapkan energi. Mana koleksi yang perlu ditetap disimpan, mana yang dengan legawa akan dilerehkan. Kemana koleksi tersisih akan dimuarakan?

Penyiangan mengandung makna seleksi. Proses seleksi sering menguras energi fisik maupun emosi. Memerlukan semacam pedoman agar tidak asal geser. Meski tatarannya pada selera pribadi.

Dilerehkan? Ya saya membiasakan menggunakan kosakata pelerehan. Hm sebenarnya sih tidak beda dengan dibuang, disingkirkan. Pelerehan biasanya digunakan untuk masa pelepasan tugas seseorang dalam bidang tertentu.

Loh bukankan sang buku tadi juga menjalankan fungsi dan tugas tertentu dalam perjalanan kita. Hanya saja saat ini kita lerehkan dengan rasa penghargaan yang menyertainya. Tidak keliru kan kalau kita gunakan gaya pelerehan.

Pertimbangan dan seni penyiangan koleksi buku pribadi

1. Ketersediaan ruang penyimpanan. Sangat menyadari ketersediaan ruang simpan bukannya tanpa batas. Secara berkala penyiangan koleksi buku pribadi dilakukan.

Pernah teman yang biasa membuatkan almari buku berimprovisasi membuat almari sangat tinggi. Hampir menyentuh plafon ruangan. Pertimbangannya, rak paling atas untuk menyimpan buku yang jarang diambil. Lah dari pada sulit mengambil dan kalau tidak diperlukan lagi mari kita siangi buku koleksi. 

2. Perubahan minat. Manusia adalah makluk unik dinamis. Minat bacanyapun juga dapat berubah antar masa. Memang untuk mudahnya ya dipenuhi saja aneka minat ini.

Namun kembali ada prioritas versus keterbatasan penyimpanan. Mengapa buku koleksi yang sudah tidak menjadi minat baca kita geser. Memberi ruang untuk menyuburkan minat baru.

3. Melibatkan pihak lain, keluarga ataupun sahabat dalam proses penyiangan. Bukan hanya masalah meringankan beban pekerjaan. Saat bekerja sama terbuhul ikatan saling cinta literasi. Menjadi teman mbat-mbatan, pertimbangan untuk pelerehan buku.

Sahabat yang diajak juga dapat menjadi rantai menerima buku yang dilerehkan. Karena sesuai minat, keterikatan historis. Atau merujuk teman/pihak lain yang potensial menerima limpahan buku dengan suka cita.

Beberapa kali saya libatkan teruna kebun saat penyiangan buku. Mereka bisa ngakak, beneran itu model buku zaman simbok belajar? Lain kali mengatakan, loh buku metode itu ternyata sudah ada sejak zaman baheula ya. Mereka akan memilah dan memilih bacaan yang dilerehkan untuk menambah bacaan.

Suatu kali, teruna kebun menanyakan bolehkah buku-buku yang dilerehkan diusungnya? Loh bukankah bacaan yang dilerehkan untuk kanak-kanak, ada aneka dongeng dan model berkebun praktis?

Ternyata teruna kebun tersebut mendampingi gerakan suka membaca di daerah yang relatif terpencil. Beliau tergabung dalam kegiatan literasi anak negeri. Nah kan kita dapat belajar dari teman bebersih pelerehan buku.

Bagaimana kebiasaan dan seni sahabat pembaca Kompasiana menyiangi koleksi buku pribadi. Mari berbagi pengetahuan dan ketrampilan menyiangi koleksi buku pribadi. Menyuburkan bedeng literasi bersama.

Secara berkala melakukan penyiangan dan pelerehan buku koleksi dapat menambah semangat. Semacam vitamin seseruan merawat, mengurangi untuk menambah bacaan baru. Selamat menyiangi koleksi buku pribadi. Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun