Orang-orangan sawah atau orang-orangan jerami, bagaimana impresi sahabat Kompasiana saat mendengar atau melihatnya langsung di lapangan? Lucu? Menarik? Hiks, jadul amat? Ornamen simbolik ini tradisi yang mendunia loh, menjadi  gelaran festival yang dinanti banyak orang aneka belahan bumi.
Festival Orang-orangan Jerami 2020 di Illinois
Akhir pekan ini ada yang unik. Gelaran Festival Orang-orangan Jerami yang diselenggarakan di St. Charles, Illinois, Amerika Serikat dan akan berlangsung 9-11Okt 2020. Rangkaian acaranya menarik disimak. Mau nonton?
Merupakan agenda tahunan yang sudah berlangsung selama 35 tahun. Persiapan dan publikasi sejak awal karena mengait banyak sektor. Mendulang kedatangan wisatawan lokal maupun dari luar. Menggeret aspek akomodasi dan pernak-perniknya.
Bagaimana pelaksanaan festival pada masa pandemi Covid-19 ini? Penjelasan pada laman scarecrow-fest-2020, acara akan mengalami adaptasi kemasan, diantaranya peniadaan pawai karnafal. Modifikasi acara tradisi yang sangat digemari yaitu "Make-Your-Own- Scarecrow" station.
Orang-orangan Sawah di Perbukitan Menoreh
Keceriaan festival orang-orangan sawah ini mengait pada kenangan kunjungan sekilas di salah satu daerah kecil di Kabupaten Kulon Progo. Menemani kerabat menghadiri pemberkatan pernikahan akhir tahun 2019. Terkesima dengan dekorasi gereja suasana Natal.
Pohon natal terbuat dari jerami padi. Orang-orangan jerami, pokok pohon jati melengkapi kandang natal disamping altar. Cuplikan sawah dan alas jati hadir di ruang ibadah.
Orang-orangan Sawah/Jerami Simbol Tradisi yang Mengglobal
Orang-orangan sawah biasanya diwujudnyatakan dengan replika petani yaitu boneka yang didandani ala petani yang diletakkan di tengah hamparan sawah. Elemen pencirinya adalah jerami. Kini tidak hanya sawah, bisa ladang, kebun apel atau komoditas apapun yang diusahakan petani.
Awalnya dilakukan petani untuk menjaga sawahnya. Menghalau burung agar tidak terlalu asik mencucukkan paruhnya mengutil beras dari malai gabah. Melindungi padi dari serangan hama penyakit. Menghardik pengganggu sawah untuk segera enyah dari kawasan yang dijaganya.
Yup, orang-orangan menjadi simbol komunikasi pengelola sawah. Komunikasi dengan pemberi kehidupan. Penyampaian pesan kepada tanaman dan alam sekitarnya. Tradisi yang mengglobal di aneka wilayah.
Komunikasi dengan tanaman yang diusahakannya, aku hadir selalu menjagamu sepanjang waktu. Rasakan hadirku melalui aroma tubuhku, yang dilekatkan dengan memakaikan bajunya pada simbol orang-orangan sawah.
Wahai para pengganggu lahan sawah, dikau burung emprit, hama dan penyakit, camkan peringatanku. Tanaman ini kujagai dengan jiwa ragaku, jangan berani menghampirinya. Bagian kalian maksimal jangan lampaui ambang ekonomi.
Aneka sebutan untuk orang-orangan sawah ini. Sebutan sesuai kelokalan daerah. Masyarakat Jawa menyebutnya memedi sawah atau memedi manuk sesuai keutamaannya untuk menakut-nakuti burung. Urang Sunda menyebutnya beubeugig. Disebut kakashi (Jepang) dan scarecrow (Inggris)
Wujud kreasi seni dari orang-orangan jerami mulai yang menakutkan hingga menarik perhatian. Kekinian sesuai perkembangan zaman. Mulai dari tradisi hingga kini menjadi ajang festival, bagian dari wisata budaya dan pertanian.
Festival Orang-orangan Sawah/Jerami
Mari simak beberapa petikan festival orang-orangan sawah. Banyak komunitas menyelenggarakan festival orang-orangan sawah di pelbagai wilayah di Indonesia. Berangkat dari kerinduan melestarikan tradisi dengan balutan kekinian agar tidak punah dan dapat diterima oleh generasi kini.
Semisal Festival Memedi Sawah, yang digelar di Bantul, DIY tahun 2012. Peran serta mahasiswa dan seniman dalam festival. Aneka kreasi dan narasi digulirkan untuk menghidupi semangat keutuhan lingkungan dan industrialisasi di bidang pertanian. Berikut contoh dokumentasi foto dari Kompas/Ferganata Indra Riatmoko (DRA).
Bergeser ke Selatan, yook intip website Kurrajong Scarecrow Festival di New South Wales, Australia. Acara melibatkan sekolah umum aneka lomba dari gambar dan aneka kegiatan seputar orang-orangan jerami. Terasa sekali tradisi orang-orangan sawah bukan hanya tradisi petani namun tradisi generasi. Sayangnya festival ini berakhir pada tahun 2012.
Orang-orangan Sawah/Jerami dalam Bingkai Keberlanjutan
Secara fisik, orang-orangan memang replika petani selaku simbol komunikasi. Perluasan makna terasa tradisi orang-orangan jerami, perwujudan atas eksistensi manusia dalam pengelolaan alam, bumi dan seisinya.Â
Orang-orangan jerami bukan sebatas tradisi agraris, namun tradisi kehidupan. Tradisi yang membuhul rasa aneka komponen kehidupan. Kearifan lokal pelestari kehidupan yang bernilai global.
Termuat visi keutuhan ciptaan. Termaktub misi menjaga dan mengelola alam demi kesejahteraan bersama. Bumi adalah titipan anak cucu. Pewarisan nilai tradisi orang-orangan sawah yang bukan memedi namun sahabat mitra manusia menjaga lahan yang diperluas menjadi kehidupan.
Nah, memedi sawah bukan tradisi kuna, bergaya desa dan sepele kan. Festival Orang-orangan Sawah/Jerami,  Tradisi yang Mengglobal. Selamat jelang akhir pekan. Salam lestari.
Catatan: artikel ini untuk menyemangati idola, Poltak yang terlibat dalam Perang Para Pamuro.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H