Bulan Agustus sudah melaju pada minggu ke-2 . Biasanya kemeriahan acara merah putih peringatan hari ulang tahun kemerdekaan sudah riuh bergema. Meski kali ini tidak kentara, mari simak semarak pentas merah putih dari kebun.
Inilah pentas merah putih dari kebun diwakili oleh tanaman pentas (Pentas lanceolata). Nah tidak keliru kan kalau disebut pentas ceria dari kebun. Inilah parade pentas (Pentas lanceolata) dengan nama dagang Egyptian starcluster, karena mahkota bunga bersegi lima mirip bintang dan bergerombol.
Mari bertanam pentas
Hendak ditanam langsung di lahan ataupun dalam pot sama indahnya. Kelopak bunga majemuk membentuk dompolan dengan tampilan sekilas mirip kembang soka. Terlihat cerah segar meski tanpa keharuman yang khas.
Pemeliharaannyapun cukup mudah. Peminat dapat mengawalinya dengan menerima pemberian sahabat atau secara sengaja mengadakannya. Mari berbagi dengan pebisnis tanaman hias dengan membelinya beberapa pot.
Sebagai langkah awal, mari pindahkan tanaman dari kantong plastik ke pot yang lebih besar dengan media tanam gembur biar akar tumbuh subur. Biasanya pedagang tanaman hias menanamnya dalam media sekam padi yang ringan.
Untuk memelihara pembungaan dilakukan pemupukan seimbang, mudahnya dengan pupuk majemuk NPK. Serta rajin melakukan pruning, pemangkasan pucuk atau dipothes.
Melihat tanaman pentas (Pentas lanceolata) dalam pot yang penampilan bunganya mulai berantakan, saya mengambil gunting untuk merapikannya. Pemeliharaan rutinnya adalah memotong tangkai bunga yang mahkotanya telah luruh.
Bagaimana memperbanyaknya? Dari kelopak bunga yang luruh akan keluar kotak biji, ditunggu sehingga biji menua dan siap disemai. Bila penanam kurang rajin memanen biji, dibiarkan saja, saat menua, kotak biji akan pecah dan biji memburai.
Akan tumbuh bibit baru di sekitar tanaman induk, tergantung angin menebarkan biji. Nah, thukulan atau tanaman baru dapat kita tanam lagi dalam pot baru. Penanam bersiap menikmati kejutan keelokan tampilan bunganya. Sering menyimpang dari warna bunga induknya, karena kebanyakan yang diperdagangkan adalah hibrida.
Tanaman ini juga dapat diperbanyak secara vegetatif. Saat pruning, memangkas untuk pembentukan tajuk, potongan pucuk dapat kita tanam. Relatif mudah tumbuh tanpa bantuan perangsang akar. Pertumbuhannya juga cepat dengan keuntungan warna bunga persis seperti induknya.
Hasil penangkaran hendak diapakan? Banyak pilihan, untuk memperbanyak koleksi. Dapat juga untuk barter dengan sahabat lain, apalagi kalau penanaman awal dari pemberian, pastinya tertantang untuk juga berbagi.
Bila melimpah, mengapa tidak mencoba dijual? Tidak hanya puas menikmati keceriaan pentas, sekaligus berpotensi mendulang koin. Beberapa sahabat menjual dengan cara unik. Tanaman pentas dikemas dalam pot siap pajang, badan pot dililit pita cantik menjuntai. Dapat juga untuk hadiah memikat loh. Hobiis menjadi pebisnis.
Pembelajaran unik dari pentas....
Menarik sekali mengamati percabangan tanaman pentas ini. Pada setiap bagian ujung yang tangkai bunganya dipotong segera menjadi pangkal bagi beberapa calon ujung baru. Demikian seterusnya.
Seolah mewartakan tiada ujung yang abadi karena begitu dipangkas menjadi pangkal dari ujung-ujung baru yang lebih banyak. Pemeliharaan ujung lalu pangkal menjadi menarik.
Mengingatkan pada pengelolaan pilihan, begitu ujung pilihan ditetapkan akan menjadi pangkal bagi alternatif pilihan-pilhan berikutnya dan tidak akan pernah menjadi 'bangunan pilihan' yang linier/lurus satu arah karena munculnya tunas-tunas pilihan.
Seorang lulusan baru yang diperhadapkan pada aneka pilihan 'karier' menetapkan satu pilihan (semisal wiraswasta) akan menjadi pijakan bagi pilihan langkah-langkah berikutnya. Jenis usaha wiraswasta dan aneka analisisnya. Sehingga menjadi percabangan pilihan dan akhirnya kegiatan dengan 'tajuk yang merimbun' suatu siklus yang berkesinambungan.
Ada kalanya sesuatu yang 'tanpa ujung pangkal' batasan ujung bisa dikelola dengan memangkasnya. Sehingga menjadi pangkal baru yang diharapkan lebih sederhana dan terpelihara dengan baik. Yup analogi untuk 'menyederhanakan' masalah.
Semoga 'ujung' keadaan saat ini semisal dirumahkan dari pekerjaan karena situasi global. Menjadi pangkal bagi percabangan harapan baru.
Keberanian dan ketepatan waktu mengencangkan mata gunting. Ah.. awas hati-hati agar tunas muda yang potensial tidak ikut tergunting. Yuk kembali menikmati pentas si kembang pentas saja.
Tertarik membudidayakan pentas?
Dirgahayu ke-75 Republik Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H