Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pesona Gisik Kaldera Toba, UNESCO Global Geopark 2020

22 Juli 2020   13:33 Diperbarui: 22 Juli 2020   14:34 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memandang kaldera Toba dari kejauhan Niagara (dok pri)

Segala sesuatu indah pada saatnya. Pengharapan masyarakat Sumatera Utara dan Bangsa Indonesia akan pengakuan Geopark Kaldera Toba (GKT) sebagai Unesco Global Geoparks (UGGp) terwujud. Melongok situs unesco.org, mendapati Kaldera Toba sudah bertengger manis memperpanjang daftar perolehan UGGp Indonesia.

Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark ke 5 Indonesia

Bulan Juli menjadi bagian sejarah ketamanbumian bagi Indonesia. Pada tanggal 7 Juli 2020, persidangan Dewan Eksekutif United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) di Paris menyepakati penetapan Kaldera Toba sebagai UGGp.

Kaldera Toba menjadi bagian dari 15 UGGp baru penetapan 2020. Komponen 161 total Global Geoparks Network (GGN) yang tersebar di 44 negara.

Melengkapi pengakuan empat (4) UGGp sebelumnya yaitu Batur (Bali), Gunung Sewu (kawasan Selatan Jawa Tengah dan Jawa Timur), Cileteuh-Pelabuhan Ratu (Jawa Barat), Rinjani (Lombok). Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark ke 5 Indonesia. Mengukuhkan pengakuan terbanyak di kawas ASEAN, diikuti oleh Vietnam yang kini memiliki 3 UGGp.

Kaldera Toba, UNESCO Global Geopark (tangkapan layar dari laman unesco.org)
Kaldera Toba, UNESCO Global Geopark (tangkapan layar dari laman unesco.org)
Membuhul rasa bangga syukur kala foto dan deskripsi Kaldera Toba terpampang di laman unesco.org. Menjadi pusat perhatian dunia, laboratorium pembelajaran skala global akan aspek geologi, flora fauna dan kebudayaan masyarakatnya.

Kaldera Toba antara Berkat dan Kepercayaan

Berkat penetapan Kaldera Toba sebagai UGGp mengandung muatan kepercayaan besar. Ada mandat memuliakan warisan bumi dan tugas mulia menjamin keberlanjutan kehidupan masyarakat yang bermartabat.

Warisan bumi yang luar biasa. Kaldera Toba menjadi saksi aneka peristiwa geologi dahsyat. Menghasilkan penampakan bentang bumi yang eksotik menawan. Ada amblesan, pemunculan, patahan pun rupa-rupa gejala kebumian. Geologi yang sering berselimut mitologi.

Kawasan UNESCO Geopark Kaldera Toba (sumber gpswisataindonesia)
Kawasan UNESCO Geopark Kaldera Toba (sumber gpswisataindonesia)
Begitupun untuk keragaman flora faunanya. Menjadi sumber kemakmuran dan kesejahteraan sepanjang hayat. Tentunya dengan pengelolaan bijak berkelanjutan. Berpotensi menggoda niatan kerakusan yang lupa tanggung jawab.

Nah dari aspek sosial budaya masyarakat juga sangat unik. Secara umum, kita hanya mengenali suku Batak yang bermukim di kawasan Kaldera Toba. Senyatanya terdapat aneka ragam sebutan Batak dengan tatanan kemasyarakatan yang khas.

Keutamaan ragam aspek geologi dan kebumian pada umumnya, kemelimpahan keragaman hayati juga pernak pernik budaya kawasan Kaldera Toba adalah kekayaan Ibu Pertiwi. Biarlah ini menjadi kajian para pakar di bidangnya masing-masing.

Sinergi antara upaya memuliakan warisan bumi sehingga mampu menjamin keberlanjutan kehidupan masyarakat yang bermartabat adalah kemuliaan yang luar biasa. Kerjasama serta kerja cerdas antar sektor pastinya sangat diharapkan.

Sisi yang selalu mencuat dengan perolehan pengakuan UNESCO Global Geopark adalah keterbukaan. Dunia merasa ikut memilikinya sebagai laboratorium global. Perhatian tidak hanya melalui mata, telinga dari bacaan. Akan menggerakkan kaki untuk mengunjunginya.

Keterbukaan menarik rantai aksesbilitas. Persinggungan tata cara antara pengunjung dan empunya Kaldera Toba. Kekukuhan memegang tradisi dapat menjadi kekuatan sekaligus hambatan. Globalisasi selalu memiliki aspek positif dan 'tanda awas'. Semoga tata budaya Kaldera Toba yang unik dapat tetap dimuliakan laiknya tata cara budaya Bali saat membuka diri.

Aspek ekonomi yang sangat dekat dengan penetapan UGGp Kaldera Toba adalah antisipasi pariwisata. Geowisata atau wisata kebumian. Pengunjung tidak hanya disuguhi eloknya panorama, namun ada sisi edukasi kebumian. Juga menjadi bagian penanaman kesadaran memelihara kelestarian alam.

Ibarat kereta api, lokomotif geowisata akan menarik gerbong yang lain semisal transportasi, akomodasi, bisnis kuliner hingga aneka sajian budaya lokal. Semoga tetap menonjolkan keunikan tradisi budaya setempat.

Pesona Gisik Geopark Kaldera Toba

Nah ini bagian sajian ringan ala simbok kebun tentang setitik gisik Geopark Kaldera Toba (GKT). Entah daya magis apa yang disemburkannya, kawasan Kaldera Toba menghantui sejak pembelajaran di SD. Menjadi bagian mimpi kadang obsesi untuk berkunjung.

.... Danau dengan panjang 100 km, lebar 30 km dan kedalaman 505 m ini merupakan danau terbesar di Indonesia. Berada di kaldera gunung berapi Toba Purba. Letusan dahsyat yang menghasilkan kaldera cekungan yang akhirnya terisi air, inilah danau Toba. Proses geologis, memunculkan pengangkatan dasar kaldera di bagian tengah ke permukaan menjadi Pulau Samosir yang berada di tengah danau Toba.... Pengetahuan sederhana saat kanak-kanak yang melekat hingga kini.

Eh mendapat kesempatan melongoknya menggelorakan semangat yang luar biasa. Keterbatasan sumberdaya pendukung membuat penetapan prioritas. Minimal dari dua (2) titik saja dulu. Terpilih ujung Utara di Tongging dan Timur di Parapat.

Istilah gisik untuk mendekati pernyataan masyarakat setempat yang menyebut pantai. Umum mengenal pantai adalah perbatasan daratan dengan lautan. Karena luasnya danau Toba sehingga serasa pantai tepiannya alias gisik.

Ibaratnya kawasan Kaldera Toba adalah gajah, maka pesona yang saya gambarkan ini hanya bagian kuku. Tepatnya kuku jari kelingking tangan kiri, alias sangat mikro. Belum gambaran pesona yang sesungguhnya tanpa batas.

Geosite Tongging seolah menjadi penanda awal GKT dari jalur Medan - Berastagi - Danau Toba. Penamaan sesuai nama desa Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo. Pengunjung segera disergap udara sejuk di 1400an mdpl.

Gisik Kaldera Toba dari sisi Tongging (dok pri)
Gisik Kaldera Toba dari sisi Tongging (dok pri)
Bersiap terkesiap. Hamparan biru danau Toba berlatar Pulau Samosir di kejauhan. Menyigi air terjun Sipiso-piso yang bermata air dari bukit bernama sama. Kawasan Tanduk Banoa bagian Kaldera Haranggaol.

Letusan menyebabkan runtuhnya dinding kaldera. Menghasilkan air terjun Sipiso-piso yang merupakan air terjun tertinggi (120 m) di Sumatera Utara. Menikmati dari jauh meneduhkan, bila adrenalin terpacu, ikuti tangga menurun.

Geowisata air terjun Sipiso-piso (dok pri)
Geowisata air terjun Sipiso-piso (dok pri)
Gisik Parapat. Bentang biru danau Toba dapat diamati dari jendela kamar di Parapat semisal di Inna Parapat. Saat subuh bergantian lantunan adzan dengan lagu gerejani menemani masyarakat bersyukur atas pagi baru.

Gisik Kaldera Toba dari kamar penginapan di Parapat (dok pri)
Gisik Kaldera Toba dari kamar penginapan di Parapat (dok pri)
Saat di Parapat, sayang kalau tidak berkunjung ke rumah pengasingkan Bung Karno. Vila cantik bercat putih bersih tepat menghadap ke danau Toba. Meski sayang tidak dapat memasuki ruangan, lumayan berada di lokasi bersejarah ini.

Gisik Kaldera Toba dari rumah Pengasingan Bung Karno di Parapat (dok pri)
Gisik Kaldera Toba dari rumah Pengasingan Bung Karno di Parapat (dok pri)
Masih belum puas menatap danau Toba? Mari bergeser ke pelabuhan penyeberangan baik di Ajibata maupun Tiga Raja, masing-masing berada di teluk yang bersisian. Tinggal memilihnya untuk menyeberang ke Pulau Samosir.

Teluk Ajibata, gisik Kaldera Toba (dok pri)
Teluk Ajibata, gisik Kaldera Toba (dok pri)
Cara sederhana saya menikmati kehidupan masyarakat setempat adalah masuk ke pasar tradisional. Menjadi kenangan saat melongok ke pelabuhan penyeberangan tuk tuk di Tiga Raja yang bersebelahan dengan pasar.

Pasar dan pelabuhan Tiga Raja pesona Kaldera Toba (dok pri)
Pasar dan pelabuhan Tiga Raja pesona Kaldera Toba (dok pri)
Mencicip makanan lokal di Toba Dream. Ikan khas danau Toba terasa manis gurih. Eda pemilik kedai menunjukkan bumbu khas pedas kuliner yaitu buah andaliman.

Memandang kaldera Toba dari kejauhan Niagara (dok pri)
Memandang kaldera Toba dari kejauhan Niagara (dok pri)
Ingin melongok danau Toba dengan nuansa yang lebih tenang di ketinggian? Bila sahabat menginap di Niagara akan mendapatkan pemandangan ciamik ini. Memandang lazuardi biru tanpa deburnya.

Inilah Pesona Gisik Kaldera Toba, UNESCO Global Geopark 2020. Pesona yang sesungguhnya sudah, sedang dan akan selalu dirasakan oleh masyarakat kawasan Geopark Kaldera Toba maupun pengunjungnya. Tentunya dengan pengawalan pemeliharaan yang berkelanjutan.

Bersyukur atas berkat Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark ke 5 Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun