Sahabat pembaca Kompasiana, pecinta buah lokal? Kenal kan ya dengan buah kesemek, Â persimmon lokal si buah genit. Tampil berbedak agak menor menggoda pembeli. Senyampang sedang musimnya, mari bergegas mendapatkannya, menyantapnya dan menikmati aneka khasiatnya.
Kalender musim buah Indonesia
Letak geografis Indonesia yang berada kawasan di khatulistiwa memiliki banyak keistimewaan. Salah satunya adalah keragaman hayati yang luar biasa. Termasuk aneka tanaman penghasil buah yang lezat. Ketersediaan buah melimpah di sepanjang tahun.
Kementerian Pertanian melalui Badan Penelitian Pengembangan Pertanian mempersembahkan kalender musim buah Indonesia. Kalender ini memiliki ragam fungsi untuk optimalisasi. Termasuk bagi kita penikmat buah lokal.
Buah Kesemek, Persimmon lokal si buah genit, primadona Selo
Mendapatkan buah lokal kesukaan dengan cara membeli baik secara langsung di pasar, kios buah ataupun pemesanan daring sudah umum. Mari kita menyimaknya langsung dari pohon di kebun produsen. Nikmati sensasi yang berbeda.
Bulan Mei, Juni, Juli adalah masa panen buah kesemek, panen raya di bulan Juni. Salah satu sentra produksi nasional adalah Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Fisiografi Kecamatan Selo, senada dengan namanya yaitu sela atau di antara. Berada di lekukan antara G. Merbabu dan G. Merapi. Lingkungan yang mendukung pertumbuhan pohon Kesemek.
Memiliki iklim yang sejuk dengan pemandangan alam yang menawan. Sepanjang jalan raya jalur wisata Solo Selo Borobudur (SSB) pohon kesemek tampil sarat buah meranum. Beberapa sangat pendek dengan buah menjuntai.....
Kesemek (Diospyros kaki) adalah jenis  buah-buahan dari genus Dyospiros. Tanaman ini dikenal pula dengan sebutan kledhung, kaki, sharon, persimmon. Buah kesemek yang matang berwarna antara oranye kekuningan, oranye kemerahan dan berukuran diameter antara 2-8 cm.
Buah ini dapat dimakan langsung, atau dikeringkan atau diolah dalam bentuk matang. Buah kesemek kaya akan protein dan glukosa serta memiliki bermacam manfaat obat-obatan dan kimiawi.
Selain karbohidrat dan serat, kandungan vit C dan zat besi pada buah kesemek cukup memadai. Keberadaan vit C memiliki fungsi antioksidan. Pun zat gizi besi untuk menangkal anemia. Berdasarkan keanekaragaman kandungan gizinya, mengkonsumsi buah kesemek dipercaya mampu menghambat proses penuaan dini.
Penampilan buah lokal ini yang selalu berbedak tebal hingga dijuluki si buah genit. Kesemek yang berkembang di Selo dan beberapa kawasan lain di Indonesia, umumnya merupakan varietas kelat (astringent), yang baru bisa dikonsumsi setelah diperam dengan air kapur.
Kandungan tannin yang memberi rasa sepat serasa mencekik leher berkurang dengan pencelupan buah ke bak kolam berisi larutan kapur. Peningkatan pH oleh pulasan kapur memungkinkan buah dengan tekstur renyah ini untuk dikonsumsi segar. Akibatnya tampilan buah menjadi tidak menarik bagi konsumen, mengingat permukaan buah menjadi seperti berbedak kapur dengan lapisan yang tebal. Menjadi tantangan teknologi penanganan pasca panen untuk meningkatkan nilai jual.
Buah lokal sarana kesejahteraan
Setiap keberadaan tanaman lokal tentunya memiliki fungsi khusus menopang kehidupan masyarakatnya. Pelestarian dan pengembangan yang berorientasi kepada kemaslahatan sangatlah diperlukan.
Menyikapi rasa sepat dan tampilan genit berbedak. Ada pemikiran untuk menyambungnya dengan pucuk kesemek dari daerah batu Malang yang memiliki rasa renyah manis hampir tanpa sepat.  Batang bawah didapat dari materi lokal yang memiliki ketahanan tinggi terhadap lingkungan  lokal dan buah dari batang atas  materi unggulan dari segi rasa.
Pelestarian dengan menjaga populasi. Populasi pohon kesemek yang semakin menyusut menggelitik aneka pihak yang tergerak untuk melakukan upaya penangkaran melalui setek akar. Pertumbuhannya yang agak lambat belum memenuhi kebutuhan peremajaan tanaman tua. Tantangan teknologi perbanyakan sekaligus pemuliaan sifat tanaman buah Kesemek.
Kualitas kesemek dari daerah Selo diminati oleh pedagang dari aneka kota. Permintaan dari negeri tetangga juga belum dapat terpenuhi kuotanya. Populasi yang menjadi salah satu kendalanya (fokusjateng.com).
Rantai nilai tambah melalui Dodol Kesemek. Perhatian lain diberikan kepada kaum ibu dengan meningkatkan sentuhan bisnis pada ketrampilan mengolah buah yang tidak terserap pasar diolah menjadi sale, selai dan dodol. Berikut adalah tahapan pembuatan dodol kesemek.
Perekonomian ikut didongkrak semakin tinggi, buah segarnya menyehatkan konsumen. Semoga mimpi sahabat dan semua pihak yang juga perhatian terhadap masyarakat Selo terwujud. Buah lokal kesemek menjadi sarana kesejehteraan masyarakat pengusahanya. Mari cintai buah lokal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H