Lihat kebunku penuh dengan bunga. Ada yang putih, dan ada yang merah. Setiap hari kusiram semua, mawar melati, semuanya indah..... petikan lagu karya Ibu Sud.
Lagu tersebut sering didendangkan Mbak di rumah saat menyiram tanaman di pekarangan mini. Rasa sayang yang dicurahkan bersambut dengan segarnya tanaman. Serasa menikmati album lagu dari rumpun tanaman.
Kita memandang langit yang sama
Masa tinggal di rumah berbuah kesempatan berjemur di pagi hari. Menikmati kehijauan tanaman mendapat curahan sinar matahari pagi. Mendongak ke atas sering mendapatkan bentang langit biru kadang bermega.
Kaktus tasbih alias String of Pearls. Wujud fisiknya mirip untaian butir tasbih atau mutiara hijau. Memandangnya menjadi pengingat mari sebut AsmaNya memuja kebaikanNya.
Lagu cinta yang universal, cinta agung dengan pengorbanan. Menyapa cinta antar anak manusia. Juga bagian syukur dari cinta Illahi. Menikmati bacaan novel dengan judul sama karya Habiburrahman El Shirazy alias Kang Abik. Beliau seorang penyair, dai, bahkan sutradara.
Lantana camara. Memiliki aroma khas kurang sedap sering disebut dengan nama tembelekan. Rasanya komposer enggan menggunakannya dalam lirik lagu. Memikat karena menjadi persinggahan kupu-kupu. Warna-warni bunga dan nektarnya disukai rama-rama ini.
"Dosakah yang dia kerjakan? Sucikah mereka yang datang? Kadang dia tersenyum dalam tangis Kadang dia menangis di dalam senyuman....."
Lagu yang lebih dekat dengan generasi kini adalah Kupu-kupu karya Melly Guslow. Liriknya khas apik, nuansa universal lintas usia, membuat lagu ini disukai lintas generasi. Kupu-kupu bagian dari keindahan dunia.
"....Kupu-kupu jangan pergi. Terbang dan tetaplah di sini. Bunga-bunga menantimu. Rindu warna indah dunia...."
Setangkai anggrek bulan. Pot-pot bunga anggrek bulan (Phalaenopsis) lumayan rajin berbunga. Tak pernah bosan memandangnya, aneka warna dan kombinasi coraknya.
"...Setangkai anggrek bulan. Yang hampir gugur layu. Kini segar kembali, entah mengapa......" Lagu yang membelai pendengaran. Menyegarkan hati, menguatkan pengharapan. Ada siklus layu bahkan gugur, namun pokok anggrek bulan mampu bertahan hingga segar kembali.
Bahkan dengan pemeliharaan minimal melalui penyiraman, rumpun anggrek bulan di pojok teras hampir tiada henti berbunga. Seolah menyentil kami penikmatnya, berbunga adalah hakekatnya.
Tanaman mahkota duri (crown of thorns). Ada beberapa pot flora Euphorbia milii Ch.Des Moulins di pojok pekarangan. Letaknya relatif nyempil karena kawatir dengan padatnya duri di sepanjang batang dan tangkai bunga.
Tanaman pentas (Pentas lanceolata). Perdu ini dapat ditanam dalam pot maupun langsung di tanah. Warna bunganya ceria dari merah segar, merah muda, soft pink, ungu maupun putih.
"....Dunia ini panggung sandiwara. Ceritanya mudah berubah...." Kehidupan sebagai pentas lakon. Aneka peran didhapuk. Pentas ini abadi sepanjang zaman, keseharian kita sangat dekat dengan panggung. Bahkan setiap kita jadi anak panggung.
Mawar (Rossa sp). Termasuk bunga pujaan. Begitu banyak komposer menggunakan dalam lirik. Mau lagu Bunga Mawar oleh the Mercy "Oh bunga mawar. Kau idaman hati. Yang ku puja - puja ... selalu ..."
Atau lantunan syahdu "Oh bunga mawar lekaslah mengembang. Kuingin memetik dikau. Berapa lama ku harus menunggu. Tak sabar rasa hatiku..." Didendangkan oleh Titiek Sandhora hingga penyanyi berikutnya, Novia Kolopaking.
Nah di pot yang sering berbunga adalah mawar batik. Juga mawar cantik kombinasi warna putih, kuning berenda pink muda ini. Bahkan pernah belasan kuntum sekali mekar dalam pot mungil.
Melati (Jasminum sambac). Bunga melati ini mudah tumbuh termasuk di pot yang mudah dipindahkan. Banyak lagu berlirik melati. Diantaranya lagu Melati Putih oleh Bimbo. "Putih indah berseri. Mekar harum mewangi. Melati suntingan hati ... hm ... hm ... hm .."
Sansievera. Tanaman ini memiliki sebutan lidah mertua. Di pojok juga ada tanaman lidah buaya (Aloe vera). Keduanya sering membuat tersenyum teringat lirik "Memang lidah tak bertulang, tak berbekas kata-kata. Tinggi gunung seribu janji, lain di bibir lain di hati...." Bagian dari lagu Tinggi Gunung Seribu Janji oleh Bob Tutupoly.
Catatan: Pengingat Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia 22 Mei 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H