Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Pembelajaran dari Pohon Bodhi Berbudi

7 Mei 2020   21:03 Diperbarui: 8 Mei 2020   20:19 1623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang....." petikan lirik dari lagu Ebiet G. Ade yang bertajuk Berita Kepada Kawan. Nah diadopsi sedikit, "coba kita bertanya pada pohon Bodhi yang berbudi........" Saatnya kita bertanya, tanaman menjawab.

Pohon Bodhi di Vihara Watu Gong
Bagi pelintas jalur Semarang-Solo melalui jalur nontoll, akan melewati kawasan Watu Gong. Terlihat bangunan menjulang di sebelah kiri jalan. Itulah pagoda Avalokitesvara, lebih dikenal dengan sebutan Vihara Buddhagaya Watu Gong, Semarang.

Sebelum melangkah ke undakan di depan vihara, terpikat dengan pohon Bodhi. Sosoknya tinggi sekaligus besar melebar, berdiri anggun menyapa setiap pengunjung. Mari sejenak mengenalnya.

Percabangan bawah pohon Bodhi di Watu Gong (Dokumentasi pribadi))
Percabangan bawah pohon Bodhi di Watu Gong (Dokumentasi pribadi))
Mengamati percabangan bawahnya, betapa elok...meliuk hampir mendatar seolah membentuk payung tempat bernaung. Tak heran bila Sang Sidharta Gautama bertahan bertekun bersemadi di bawahnya di kota Bodh Gaya, India hingga menerima pencerahan atau Bodhi dan kemudian menjadi panutan rohani sebagai Gautama Buddha.

Sebagai perekatnya pohon ini dinamai dengan pohon Bodhi alias sacred fig atau ara suci. Dikenal pula sebagai pohon Bo, dengan nama ilmiah Ficus religiosa. Dapat dijumpai pada hampir seluruh bangunan keagamaan Budha, semisal di Candi Borobudur, Vihara Buddhagaya Watu Gong.

Ficus religiosa masuk dalam Moraceae, keluarga ara dan mulberi. Memiliki banyak sebutan, semisal di India dan Nepal disebut pohon pippala, pohon peepal atau pohon ashwattha. Artikel umum menyebutnya Pipal tree.

Mari tengok daunnya. Tanaman yang selalu menghijau ini memiliki daun dengan bentuk yang unik yaitu hati yang ujungnya seolah berekor panjang. Hati yang semakin meruncing lurus, kedalaman tiada batas.

Daun tumbuhan Bodhi, berbentuk hati meruncing (Dokumentasi pribadi)
Daun tumbuhan Bodhi, berbentuk hati meruncing (Dokumentasi pribadi)
Meski ukurannya tidak sangat besar, secara agregat pada satu tanaman pohon Bodhi akan didapat luasan yang sangat berarti. Berapa banyak oksigen yang dibebaskan, begitupun karbon dioksida yang diserap. Berapa meter kubik air yang diuapkan. Menyaring udara, menyejukkan lingkungan.

Dari tangkainya, buah lebat melekat....aneka ukuran, beragam tingkat kematangan. Wujud buahnya mirip dengan buah Ara atau buah Tin saudaranya sesama kelompok fig. 

Ukuran bijinya sebesar kelereng. Lumayan mencolok dari pohon nan tinggi besar buahnya relatif mungil, seperti pada pohon beringin raksasa yang berbuah mini kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun