Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sajadah Panjang di Rumah Puisi Taufiq Ismail

29 April 2020   11:43 Diperbarui: 30 April 2020   02:07 1331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Merah menyala Salvia di RPTI | Dokumentasi pribadi

Pemandangan luar biasa indah, taman kebun dengan bunga aneka warna, sejuknya udara pegunungan menyambut pengunjung untuk menikmati mutiara sastra di Rumah Puisi ini. 

Perhatian utama simbok kebun lebih pada tatanan luar yang mudah dicerna. Untuk keluhuran sastra puisi mari percayakan pada ulasan para pemuisi sejati.

Merah menyala Salvia di RPTI | Dokumentasi pribadi
Merah menyala Salvia di RPTI | Dokumentasi pribadi
Inilah kebun Rumah Puisi........ Jajaran merah ceria kembang Salvia menyambut tetamu. Udara sejuk lereng Singgalang mendukung subur merimbunnya si merah ceria. Merah bersambut ungu. Inilah tampilan kembang ungu Melastoma yang dikenal dengan nama senduduk, senggani, harendong.

Melastoma ungu di RPTI | Dokumentasi pribadi
Melastoma ungu di RPTI | Dokumentasi pribadi
Suasana cinta puisi dibangun sejak dari pintu gerbang. Jajaran puisi berparade di kebun. Penikmat puisi akan beranjak sangat pelan menikmati puisi demi puisi. Puisi di kebun ataukah lebih kebun berpuisi.

Kebun berpuisi di RPTI | Dokumentasi pribadi
Kebun berpuisi di RPTI | Dokumentasi pribadi
Paduan bentang lahan berlatar gunung Singgalang membiru, hamparan ladang sayur menghijau, bangunan RPTI bernuansa merah. Rasanya sudah puitis sekali. Menunjang kebun berpuisi baik dari aspek arsitektur pertamanan. Setiap pengunjung, apalagi penikmat puisi serasa meneguk inspirasi.

Sajadah Panjang di Rumah Puisi Taufiq Ismail

Salah satu lagu fenomenal dari grup Bimbo adalah Sajadah Panjang. Apalagi memasuki bulan Ramadhan, lagu ini akan lebih sering diperdengarkan. Liriknya dianggit oleh penyair Taufiq Ismail.

Sajadah panjang di kebun puisi | Dokumentasi pribadi
Sajadah panjang di kebun puisi | Dokumentasi pribadi
Puisi ini dipajang dalam rumah puisi bersama karya-karya yang lain. Juga terlihat apik, mempersiapkan hati para pelaku ibadah di mushola yang terletak antara RPTI dan rumah budaya. Pengingat bahwa hidup adalah titian sajadah panjang dari kaki buaian hingga tepi kuburan.

Senada dengan urip iki mung mampir ngombe (hidup adalah singgah minum sejenak), aktivitas kehidupan sekadar interupsi. Mencari rezeki, mencari ilmu, mengukur jalanan seharian termasuk menulis di Kompasiana, bagian interupsi dari lakon sajadah panjang.

Kehadiran sajadah panjang di RPTI bukan hanya dokumentasi karya saja. Sekaligus menghidupi karya puisi sebagai bagian dari sajadah panjang setiap insan. Puisi memiliki kekuatan energi pemeliharaan kehidupan.

Suasana pandemi Covid-19 ini pun juga dapat dimaknai sebagai lirik dan lagu sajadah panjang. Membuat semakin tunduk, tersungkur dan rukuk. Puisi yang hidup dan menghidupi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun