"Siapa tak kenal kata warisan? Hari ini, Sabtu 18 April 2020 adalah Hari Warisan Sedunia (World Heritage Day). Indonesia memiliki 9 situs warisan dunia versi UNESCO (UNESCO World Heritage Site). Saat ini adalah yang terbanyak di tingkat ASEAN. Betapa kita tidak bersyukur, sekaligus merangkul tanggungjawab besar."
Sejak ditetapkan oleh ICOMOS (International Council for Monuments and Sites) dan disetujui oleh  Sidang Umum UNESCO tahun 1983, 18 April diperingati sebagai Hari Warisan Sedunia. Bertujuan untuk memahami lanjut membangun kesadaran tentang keberagaman warisan budaya, kerentanan situs.
Hingga memiliki kepekaan dan rasa memiliki warisan tingkat dunia ini. Peduli dan terlibat melakukan upaya perlindungan dan pelestariannya. Melalui aneka cara, mempelajari, mengunjungi menyemat rasa bangga hingga langkah edukasi.
Warisan Dunia UNESCO di Indonesia
Kawasan Asia Tenggara kini memiliki 41 situs warisan dunia UNESCO yang tersebar di negara anggota, kecuali Brunai Darusalam dan Timor Timur. Berurutan, Indonesia memimpin dengan 9 situs warisan dunia. Disusul oleh Vietnam (8), Philipina (6), Thailand (5), Malaysia (4), Kamboja (3), Laos (3), dan Myanmar (2) serta Singapura satu (1).
Indonesia tahun 1991, pertama kali berhasil mendapatkan pengakuan atas 4 situs. Warisan budaya atas Candi Borobudur, Candi Prambanan dan warisan alam atas Taman Nasional Komoda dan Taman Nasional Ujung Kulon pada tahun. Disusul oleh warisan budaya pada tahun 1996 daerah prasejarah manusia Sangiran.
Para ahli menyayangkan penurunan keragaman boidiversitas dan menengarai penebangan ilegal, sebagian penyebabnya. Perlu kerja keras dengan dukungan semua komponen untuk melestarikan warisan alam ini.
Bagaimana dengan Indonesia di aras Asia?Â
Syukurlah, Indonesia masuk dalam percaturan warisan dunia untuk kawasan Asia. Sebagai peringkat ke 5, setelah dominasi China, India, Jepang dan Korea Selatan.
Potensi warisan alam budaya serta karya budaya tak benda yang mendapat pengakuan dunia. Bagian dari karunia anugerah alam juga tingginya tingkat peradaban bangsa.Â
Potensi yang dapat dikelola menjadi apapun. Pengungkit aneka sektor ikutan, semisal pariwisata dengan aneka penunjangnya. Menjadi pusat studi tingkat global.
Shared Culture, Shared Heritage and Shared Responsibility
Tidak ada kata rintang meski sedang terkendala mobilitas fisik selama pandemi Covid 19. Tetap dapat berbagi budaya, warisan alam hingga tanggung jawab yang melekat atasnya. Mari saling berbagi melalui aneka lini komunikasi.
Mulai dari informasi, menambah pengetahuan di ranah kognitif. Merambah ranah keterampilan berbagi hingga ranah afektif.Â
Menyemai bibit sikap tanggung jawab memelihara kelestarian budaya dan alam sebagai warisan dunia yang harus diteruskan kepada generasi berikutnya.
Hari Warisan Sedunia 2020 di Indonesia
Tahun 2020, Indonesia memperingati Hari Warisan Sedunia dengan aneka cara. Kemendikmud menggelar aneka kelas gratis untuk edukasi. Lima hari berturut-turut sejak hari Sabtu, 18 April 2020 hingga hari Rabu 22 April 2020.Â
Pembelajaran yang dilakukan secara daring menyesuaikan kondisi pandemi Covid 19. Demikian yang dirilis oleh kabar24.bisnis.com
- Kelas pertama, Situs Manusia Purba Sangiran akan berlangsung pada hari Sabtu, 18 April 2020 pukul 16:00 WIB sampai pukul 18:00 WIB.Â
- Kelas kedua, dengan tema Situs Warisan Dunia Borobudur Pada Minggu, 19 April 2020 pukul 19:00 sampai pukul 21:00 WIB.Â
- Kelas ketiga, Warisan Budaya Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto diadakan pada hari Senin, 20 April 2020 pukul 09:00 sampai pukul 11:00 WIB.Â
- Kelas keempat dengan tema Situs Warisan Dunia Prambanan di hari Selasa, 21 April 2020 pukul 10:00 hingga pukul 12:00 WIB.Â
- Kelas kelima bertema Lanskap Budaya Provinsi Bali: Sistem Subak sebagai Manifestasi Filosofi Tri Hita Karana pada hari Rabu 22 April 2020 pukul 09:00 hingga pukul 11:00 WIB.
Pembatasan pengunjung di Candi Borobudur
Balai Konservasi Borobudur (BKB) juga merakit cara spesial memperingati Hari Warisan Dunia 2020. Salah satunya, membatasi pengunjung ke Candi Borobudur.
Ada yang berangkat dari kekaguman dan penghargaan karya budaya bangsa. Tidak sedikit yang memiliki polah kurang pas dalam memperlakukan situs warisan dunia ini.
Dalam rangka Hari Warisan Sedunia 2020, pengelola Candi Borobudur membuat beberapa kebijakan dan kegiatan. Pemasangan lampu, pembatasan pengunjung, deklarasi pelestarian candi dan syukuran peringatan Hari Warisan Dunia. Koordinasi antara Balai Konservasi Borobudur dengan Taman Wisata Candi Borobudur.
Dilakukan pembatasan dalam kunjungan selama sehari pada tanggal 18 April, mulai pukul 06.00 sampai 17.30 WIB. Memberi kesempatan candi 'bernafas lega'.Â
Pengunjung diizinkan menikmati halaman Candi Borobudur, tidak naik kebangunan, tapi bisa keliling di tempat pradaksina itu. Semoga semua dapat terlaksana dengan baik.
Pengunjung diharapkan semakin menghargai agar candi lestari. Sebagai pengingat, candi Borobudur adalah warisan luhur dari para nenek moyang. Tanpa pemeliharaan maksimal dapat mengalami degradasi. Sayang sekali kan kalau hal itu terjadi.
Penutupan sementara Candi Borobudur, Prambanan
Kawasan candi Borobudur dan candi Prambanan, keduanya aset warisan dunia berharga versi UNESCO. Seiring dengan masa pembatasan keluar rumah dipadukan dengan peringatan hari warisan sedunia. Dilakukan penutupan sementara kawasan wisata candi (travel.detik.com).
Periode yang digunakan untuk pembenahan. Candi juga bagian dari bumi yang sedikit mengalami relaksasi selama masa pembatasan gerak massal ini. Ketatawian alam yang saling mendukung, untuk kelestarian lingkungan bersama.
Wasana kata
Saat seseorang atau bangsa menerima mandat kepercayaan menjaga warisan, itulah saatnya mengambil tanggung jawab. Hingga saatnya meneruskan warisan dunia kepada generasi penerus, estafet kehidupan bumi. Selamat Hari Warisan Sedunia 2020. Shared Culture, Shared Heritage and Shared Responsibility. Selamat mengasihi bumi, alam dan budayanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H