Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar Bertanam Teknik Kokedama bersama Generasi Z

24 Februari 2020   20:02 Diperbarui: 24 Februari 2020   19:58 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kokedama anggrek bulan (Foto by ibu Lois)

Suasa kebun hari ini terasa berbeda. Bertambah ceria dengan kehadiran para siswa SMA dan SMK. Mereka hadir untuk mengikuti pelatihan bertanam teknik kokedama. Mari simak kiprah generasi Z saat berkebun.

Mengenal bertanam teknik kokedama

Teknik bertanam juga mengikuti perkembangan zaman laiknya suatu mode fashion maupun gawai. Nah kali ini akan diulas bertanam dengan teknik kokedama. Bermula dari negara Jepang, kini banyak diadopsi oleh para pelaku urban farming.

Kosa kata koke bermakna moss atau lumut, sedangkan dama adalah bola. Secara harafiah, kokedama merujuk pada bentuk bola lumut. Bertanam dengan media yang dibalut lumut tanpa wadah ataupun pot.

Menjadi alternatif menanam tanaman hias di dalam rumah menjadi lebih indah. Tampilan rapi eksotis. Gilirannya, selama ada permintaan menjadi peluang bisnis inovatif.

Tak hanya lumut, kini digunakan media lain. Semisal media serabut kelapa (coco fiber) yang banyak dijumpai di lingkungan sekitar. Terjadi proses ATM, amati, tiru dan modifikasi. Jadilah serabut kelapa dama atau bola serabut, tetap dengan sebutan kokedama untuk menudahkannya.

Lily saat menunjukan kokedama edisi Natal. (Foto: Pita/ngopibareng.id)
Lily saat menunjukan kokedama edisi Natal. (Foto: Pita/ngopibareng.id)
Berbagai tanaman hias dalam ruangan yang dapat ditanam dengan teknik kokedama. Kaktus, bromelia, sansevieria, aglaonema hingga anggrek bulan. Pemeliharaan menjadi lebih mudah. Bola beralas datar dapat diletakkan langsung di atas meja atau dialasi pernik cantik.

Belajar Bertanam Teknik Kokedama Bersama Generasi Z

Para siswa yang datang belajar bersama adalah bagian dari generasi Z yang lahir di rentang masa 1995-2010. Kini berada di usia 10-25 tahun. Mereka belajar didamping oleh teruna kebun yang juga berada pada generasi yang sama. Transfer pengetahuan dan ketrampilan segenerasi.

Cukup banyak peserta yang mendaftar, sehingga dibagi menjadi 2 kloter. Berasal dari sekolah SMA dan SMA wilayah Salatiga, Ambarawa, hingga Temanggung. Hadir didampingi oleh guru sekolah.

Generasi Z belajar di kebun (dok pri)
Generasi Z belajar di kebun (dok pri)
Keceriaan memancar saat mereka mengeksplorasi kebun. Bertanya seputar tanaman kebun. Berseru senang saat mengenali peralatan klimatologi mini. Pun tak lupa bergaya jeprat jepret mengabadikan momen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun