Pagi nan mendung terasa berbeda. Dari sudut kebun terdengar rengeng-rengeng alias senandung lagu lawas. Iramanya dilantunkan dengan jenaka sumringah.
Menarik perhatian karena yang berdendang para sahabat muda dari Gen Y dan Gen Z. Lagu populer daerah Aja padha nelangsa. Ditembangkan oleh Koes Plus, jadi top hit pada zamannya. Pesan moral yang disampaikannya tetap up to date sepanjang masa.
Lirik lagu populer daerah Aja padha nelangsa
Ja pada nelangsa jamane jaman rekasa. Diawali dengan nasihat yang berangkat dari fakta. Jangan suka nelangsa, memang ini zaman sulit. Berupa kalimat perintah dengan intonasi dan makna yang khas, jangan atau aja. Perintah yang mengandung permintaan atau permohonan.
Nelangsa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bermakna sedih. Nelangsa merujuk rasa sedih dengan muatan emosi yang ditandai oleh perasaan tidak beruntung. Kadang rasa kehilangan hingga ketidak berdayaan.
Terjadi penurunan suasana hati. Pada tingkat tertentu menjadi gangguan. Kemampuan seseorang melakukan kegiatan hariannya tersendat. Semangat nglokro. Nah penganggit lagu memohon dengan ajakan, mari sikapi zaman sulit ini dengan tidak nelangsa.
Urip pancen angel, kudune ra usah ngomel. Hidup memang sulit, seharusnya tidak perlu ngomel. Disampaikan dalam kalimat tentang keharusan (necessity). Keadaan sudah sulit tidak perlu ditambahi dengan ngomel.
Ada nasihat bijak yang disampaikan, woi ngomel itu kontra produktif. Ngomel yang berarti bersungut-sungut dan menggerutu. Menguarkan aura negatif.
Salah satu hal yang tidak dapat dikembalikan dan menjadi disesali adalah perkataan yang sudah terlanjur keluar. Lah seringnya sudah terlanjur mengomel duluan baru tersadar tidak menyelesaikan masalah.
Ati kudu tentrem, nyambut gawe karo seneng. Hati yang berdamai, bekerja dengan hati gembira. Pengingat bahwa hati dan pikiran pengendali perbuatan. Hati yang berdamai dengan keadaan mendorong kridha seseorang. Bekerja sebagai bagian pernyataan diri yang dilakukan dengan senang didorong oleh hati yang tenteram.
Ulat aja peteng, nek dikongkon ya sing temen. Jangan tampilkan wajah muram, menjalankan perintah dengan sungguh-sungguh.
Ulat, merujuk pada raut wajah yang konon merupakan cerminan jiwa. Raut wajah akan mempengaruhi suasana sekitarnya. Terbaca oleh partner bicara, mempengaruhi getar suara.
Semisal raut wajah tenang teduh pimpinan rapat walau sedang memimpin pembahasan masalah gawat. Duh rasanya separuh masalah telah didapat jalan keluarnya. Raut wajah muram seorang staf saat menerima tugas. Menjadikan pendelegasian tugas tersendat
Serasa kalimat pengandaian berkonjungsi. Dengan menata raut wajah tidak murung maka kita dapat menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh. Aha kiat merawat raut wajah tetap tenang, pesan indah sekaligus sulit.
Lha apa to konco, ati kerep lara. Ra gelem rekasa budidaya. Sahabat, untuk apa mudah sakit hati. Tidak mau bersusah payah berupaya. Pengingat untuk tidak mudah baper. Apalagi mencari jalan mudah tanpa mau berupaya lebih. Tuntutan zaman pengingat setiap upaya kreatif inovatif.
Pancen kabeh pada pengin urip mulya. Wiwitan rekasa pancen nyata. Memang semua ingin hidup mulia. Awal yang berat adalah nyata. Pernyataan yang memuat proses menuju. Awal atau rintisan yang tidak mudah menuju keberhasilan.
Lagu, menasihati tanpa menggurui
Komponen lagu adalah lirik dengan melodi. Lirik atau syair dilafalkan sesuai nada, ritme, birama, dan melodi tertentu hingga membentuk harmoni. Lirik ditata dengan kaidah keindahan dan sarat makna.
Lagu menjadi salah satu media pendidikan budi pekerti. Menasihati tanpa menggurui. Begitupun lagu populer daerah Aja padha nelangsa. Lirik sederhana keseharian. Saat dikupas ternyata penuh gizi, nasihat bijak.
Siapapun tidak suka digurui. Melalui lagu yang dinyanyikan berulang, kadang didendangkan rengeng-rengeng dengan penghayatan. Nasihat bijak mengalir dari ujaran lafal lirik ke hati dan pikiran.
Apresiasi kepada penganggit lagu, yang menyemaikan pekerti selaras dengan budaya setempat. Menyematkan muatan kearifan lokal dalam racikan kata. Menata lirik sesuai dengan tahapan usia.
Akhirnya lagupun bersifat universal. Melintasi batas budaya, suku, pun teritorial wilayah. Tanpa harus mengerti sungguh isinya, pendengar berdendang mengikuti iramanya. Menyesap sari nasihat bijak dalam ramuan lagu.
Tembang populer daerah ini, sedang menegur dan mulang simbok kebun yang punya fitur auto ngomel, pasang ulat peteng, dan kurang mau rekasa mbudidaya. Selamat berkarya seraya berdendang tembang aja pada nelangsa....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H