Pantai Baron, salah satu pantai elok di Kabupaten Gunung Kidul. Menikmati Pantai Baron dalam bingkai geotuorism travel alias perjalanan geowisata menghadirkan rasa tersendiri. Geosite Pantai Baron bagian dari Taman Bumi Global-UNSECO (Global Geopark atau GGp-UNESCO).
Taman Bumi Global-UNSECO Gunung Sewu
Taman Bumi Global-UNSECO Gunung Sewu yang memperoleh penetapan pada tahun 2015, adalah satu dari empat GGp-UNESCO di Indonesia. Menjadikan Indonesia urutan teratas pengakuan GGp-UNESCO di tingkat Asia Tenggara.
Perjuangan panjang memenuhi persyaratan GGp-UNESCO tidak berakhir saat penetapan. Ada tuntutan pemeliharaan yang harus dipenuhi dan dipertanggungjawabkan saat revalidasi. Tahun 2019 ini saat revalidasi status GGp-UNESCO Gunung Sewu.
Bersyukur bahwa hasil revalidasi GGp-UNESCO Gunung Sewu, Indonesia berhasil mempertahankan status Taman Bumi Global-UNSECO. Meski dengan beberapa catatan, utamanya konservasi pada beberapa geosite yang dibuka untuk destinasi wisata. Pengumuman resminya kita tunggu di tahun 2020.
Nah, Pantai Baron adalah bagian dari geosite Baron-Kukup-Krakal. Menjadi ujung tombak sisi Barat Daya dari gugusan 33 geosite kawasan Taman Bumi Global-UNSECO Gunung Sewu. Memiliki karakter khusus yang menawan.
Geosite Pantai Baron Memuliakan Warisan BumiÂ
Setiap pengunjung Pantai Baron akan diperjumpakan dengan teluk yang luas. Teluk yang menjorok ke daratan diapit oleh bukit gamping sisi kiri atau Timur dan sisi kanan atau Barat. Pantai pasir landai, gerakan ombak air laut yang lembut membuat pengunjung terpikat datang dan datang lagi.
Mari sempatkan membaca penjelasan di papan tentang fenomena geologi Pantai Baron. Fenomena permukaan kars perbukitan kapur.
Pilar utama Taman Bumi Global-UNSECO adalah memuliakan warisan bumi (celebrating earth heritage). Alangkah indahnya apabila pengunjung wisata Pantai Baron juga memahaminya. Mari beranjak ke bukit sisi kanan.
Mohon perhatikan rambu-rambu ya, beberapa bagian rentan longsor. Berikutnya kita akan melihat aliran sungai bawah tanah. Ciri khas daerah kars, tanahnya sangat porus sehingga air hujan tidak mampu diperangkap di lapisan atas dan lolos menjadi air bawah tanah.