Bagi masyarakat agraris, penghayatan panen bukan hanya soal teknis memetik hasil tanaman. Panen mengandung makna bersyukur atas berkat melimpah melalui hasil bumi. Panen mengikat relasi antara manusia, alam dan berkat dari Hyang Maha Kuasa.
Tak pernah kekurangan alasan untuk bersyukur. Kelurahan Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga merupakan salah satu lumbung pangan. Tanah yang subur, air melimpah menjadikan kelurahan ini gemah ripah loh jinawi.
Ada keterkaitan antara kemakmuran daerah dengan aktivitas kesenian. Selain wadah kesenian rakyat, ada pula sanggar seni Rama Wijaya yang berkiprah aktif di Kauman Kidul.
Menghidupkan kegiatan aneka kelompok sosial. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) berbasil alam dan budaya. Gabungan kelompok tani (Gapoktan) Prima Agung. Â Kelompok sosial yang saling bersinergi bahkan membuat jejaring dengan sumberdaya dari luar daerah.
Momen peringatan Sumpah Pemuda memantik kreasi inovatif. Pemuda dan masyarakat Kauman Kidul mengintegrasikannya dengan acara Pahargyan/perayaan Panen Agung. Meracik pagelaran ketoprak sebagai wahana syukur suka cita.
Memenuhi undangan Pak Amrih Gunarto, SSn., M.Pd. pimpinan Sanggar Rama Wijaya, ikut nylempit menjadi bagian dari umat yang bersukaria. Menyusuri jalan desa yang hinggar dihiasi obor, barisan tetamu bermuara di semacam pendapa sanggar.
Ada yang istimewa dalam kegiatan ini. Launching Tari Bedaya Rama Wijaya. Selama ini menikmati tari Bedaya yang terkesan magis yang disajikan oleh pihak keraton. Pagelaran tari yang mengikat sejumlah tradisi dan persiapan spiritual yang khas.
Bersyukur atas kepedulian dan kerja keras pecinta seni. Mulai dari koordinator tari, bidang ketoprak, kelompok karawitan, peneliti seni hingga jalinan kerjasama dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.