Merawat Warisan Budaya
Tumpukan batu berserak, mulai dari sisi Barat, halaman depan, samping hingga belakang. Saling menyimpan kisah rahasia seolah berbicara akan zaman keemasannya. Menunggu proses rekonstruksi akbar yang tak pernah usai sepanjang masa.
Melihat luasnya kawasan serta kolam galian di sebelah Timur candi yang belum usai nampaknya Candi Plaosan ini tatanan kawasan yang lebih kompleks lagi. Sorga bagi para peminat dan pecinta candi yang bukan hanya sekedar penikmat candi.
Salah satu keistimewaan Candi Plaosan adalah keberadaan candi patok. Bangunan bujur sangkar yang terletak di sudut-sudut pagar Candi Plaosan. Seolah berfungsi sebagai patok penjuru. Candi Patok merupakan bangunan yang masif tidak berongga. Berdimensi ukuran 2.89 m x 2.90 m dengan tinggi 4.48 m.
Menyimak kawasan candi Plaosan, menyerap kekayaan budaya arsitektura. Kawasan dengan variasi banguan tentunya menuntut perencanaan yang matang. Ada detail yang menunjang kesatuan.
Betapa nenek moyang bangsa Indonesia memiliki kemampuan dan budaya perencanaan sangat matang. Perencanaan yang bukan saja menjadi keindahan yang megah.
Menginspirasi bagaimana menyatukan perbedaan dalam bingkai toleransi. Tentunya setiap komponen diletakkan dalam pencapaian tujuan besar utama. Tanpa ada penonjolan diri dari setiap komponen.
Bagi para pemburu eloknya senja, menatap saat matahari turun ke peraduan berlatar Candi Plaosan dari arah belakang pastinya momen yang menyenangkan. Tak hanya menikmati suasana dangaunya di siang terik.
Hanya dengan harga tanda masuk sebesar Rp 5 000,- setiap pengunjung dapat puas mengagumi dan belajar. Sungguh mohon mengindahkan peringatan untuk tidak memanjat, mencorat-coret pun memindahkan kepingan batu.