Berkunjung ke candi bukan hanya menatap bangunan bebatuan dari zaman kuna. Sejenak menyerap pembelajaran budaya agung, kearifan dari leluhur. Mari simak inspirasi toleransi dari Candi Plaosan Utara.
Candi Plaosan Utara, Sarana Peribadatan dan Monumen Cinta
Salah satu tempat yang tidak membuat bosan dikunjungi adalah petilasan budaya candi. Berkunjung ke Cagar Budaya Situs Candi Plaosan pada tahun 2016 dan mengulanginya pada tahun ini.
Sepasang candi kembar atau Candi Plaosan Utara (Lor) berada di Dusun Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten. Posisinya sangat dekat dengan kawasan Candi Prambanan kea rah Timur Laut.
Sepasang candi utama menghadap ke Barat yang dikawal banyak candi perwara besar di bagian depan. Barisan candi perwara dengan ukuran lebih kecil yang sudah tertata utuh di halaman belakang.
Candi bercorak perpaduan Buddha-Hindu, ditandai dengan keberadaan lingga dan yoni serta mahkota stupa. Mematrikan ikatan cinta kasih Rakai Pikatan dengan sang permaisuri Sri Pramodhawardhani. Ya, candi ini simbolisasi monumen cinta layaknya Taj Mahal.
Fungsi utama bangunan candi adalah sarana peribadatan. Seperti layaknya bangunan candi yang lain. Fungsi religi yang tak lepas dari konteks sosial budaya masyarakat pada zamannya.
Prabu Rakai Pikatan dari Wangsa Sanjaya yang berkiblat Hindu. Sedangkan Paduka Sri Pramodhawardhani ditengarai nama lain dari Rakryan Sanjiwana dari Wangsa Syailendra yang berkiblat Buddha. Candi ini berlatar kisah cinta beda agama.
![Candi Plaosan utama Selatan (dok pri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/10/22/candi-utama-selatan-5daf220c097f361fed4e3323.jpg?t=o&v=770)
![Relief di candi utama Selatan (dok pri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/10/22/relief-di-candi-utama-selatan-5daf2246097f363f15076463.jpg?t=o&v=770)
![Candi Plaosan utama Utara (dok pri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/10/22/candi-utama-utara-5daf2270097f36484c3b5d62.jpg?t=o&v=770)