Puluhan dasawarsa lalu berkunjung ke areal ini, masih berupa kumpulan gedung kuno sebagai markas pengelolaan kebun. Perkantoran yang mengawal hamparan kebun dan pabrik kuna.
Tuntutan zaman untuk tetap dapat eksis dan merangkul pasar. Areal disulap menjadi kawasan resto, dipadu dengan pengolahan kopi bubuk dan pabrik kuna. Sinergi kuna dan modern diracik.
Menyadari tak semua pengunjung penggila kopi hitam, tersedia aneka varian sajian kopi susu kekinian. Harga juga menjadi terjangkau dan memperluas segmen pengunjung.
Racikan kopi susu kekinian, meniupkan harapan bahwa usaha lama tetap bisa eksis dengan penyesuaian. Terjadi estafet nilai industri kopi antar generasi. Bisa dinilai dangkal sebagai tren baru sesaat atau sebaliknya suatu langkah inovasi agrobioindustri kopi agar lestari lumintu (sustain).
Batik Gemawang, Meracik Sinergi Kopi dan Batik
Kopi tak hanya hadir dan dinikmati dari hamparan kebun, pabrik kopi kuna, pabrik pengolahan bubuk, museum kopi dan aneka sajian kopi termasuk kopi susu kekinian. Salah satu bagian resto adalah gerai batik Gemawang.
Salah satu ciri khas batik Gemawang adalah pola kopi, selembar batik yang mengangkat potensi lokal daerah setempat. Mari melongok etalase batik cantik lengkap dengan mbakyu pembatiknya.
Pengelolanya adalah komunitas perajin batik yang bernaung di bawah panji Nyi Ageng Pandanaran di Desa Gemawang, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang.