International Coffee Organization (ICO) menetapkan 1 Oktober sebagai Hari Kopi Internasional, sebagai upaya mengapresiasi kinerja pelaku bioindustri kopi mulai dari hulu hingga hilir. Dari peluh petani kopi yang menetes di lahan hingga adu kreativitas penyajian kopi di cafe untuk menyapa indera rasa penikmat kopi.
Sementara, pengakuan UNESCO atas batik Indonesia sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi yang diperoleh pada tanggal 2 Oktober 2009 diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Mata rantai kinerja mulai dari rancang pola, produksi hingga kreasi busana melibatkannya.
Nah, mari kita menyoal meracik sinergi kopi dan batik. Memangnya ada ikatan rasa antara kopi dan batik? Selalu ada rasa dan cara meracik sinergi. Merakit upaya keberlanjutan agrobioindustri kopi.
Selaku warga Kota Salatiga, mari pembaca Kompasiana saya hantar ke tempat merasakan sinergi kopi dan batik diracik. Yook kita kunjungi Kopi Banaran yang berada di jalur Ambarawa - Magelang - Yogyakarta. Ini bukan promosi, lah saya juga bukan anggota keluarga direksi, sekedar peminat batik dan kopi.
Pabrik Kopi Berusia Lebih dari Seabad
Afdeling Banaran adalah bagian dari wilayah pengelolaan PTPN IX. Mengemas agrowisata kopi di beberapa lokasi dengan masing-masing kekhasannya. Untuk Kopi Banaran yang berada di jalur Ambarawa - Magelang - Yogyakarta ini pengunjung dapat menikmati hamparan kebun, pabrik, pun museum kopi.
Pabrik beraura kuna dengan penanda tahun 1911 yang luar biasa karena masih beroperasi hingga kini. Tertulis larangan memasuki kompleks pabrik tanpa izin, pabrik ini membuka kunjungan belajar.
Beberapa kali teman-teman membawa teruna kebun belajar di pabrik ini dengan kegiatan semacam study tour. Mulai dari ruang penerimaan buah matang dari kebun, ruang seleksi, hingga proses pengupasan menjadi biji kopi alias beras kopi. Dengung mesin membahana saat musimnya.
Museum Kopi
Bila pengunjung tak dapat memasuki kawasan pabrik, usah berkecil hati. Mari masuk ke museum kopi. Biayanya sangat terjangkau. Berada tepat di belakang resto kopi Banaran. Beberapa pot kopi berbuah ranum menyambut pengunjung. Berkesempatan berkenalan dengan kopi jenis Arabika maupun Robusta.
Kita akan disambut ramah oleh petugas. Dilayani dengan sangat baik. Bersama mendapatkan penjelasan seluk beluk dunia perkopian melalui sajian audiovisual. Perjalanan panjang dari lahan hingga menyentuh lidah pencecapnya.