Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Visualisasi Potensi Bojonegoro dalam Selembar Batik Jonegoroan

1 Oktober 2019   22:21 Diperbarui: 3 Oktober 2019   10:21 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Batik motif woh roning pisang (dok pri)

Selembar batik bukan hanya sekedar sajian bahan pakaian. Batik adalah kekayaan luhur budaya bangsa. Tak hanya kemasan teknik, tertuang filosofi yang hendak diwartakan melalui aneka sajian pola.

Menyimak pola kain batik di beberapa daerah selalu menarik. Batik merupakan rancangan komunikasi visual. Visualisasi warta dalam pola batik. Bojonegoro secara cerdas arif melukiskan potensi daerahnya dalam selembar kain batik, mari simak kearifan lokal batik Jonegoroan ini.

Pari Sumilak dan Jagung Miji Emas, visualisasi pangan

Pari Sumilak alias motif padi. Pari merujuk padi, sumilak bermakna menguning siap dituai. Pari sumilak ungkapan bahasa Jawa yang menjanjikan Bojonegoro siap memenuhi kebutuhan pangan berupa padi (Oryza sativa) bagi warganya.

Batik motif pari sumilak (dok pri)
Batik motif pari sumilak (dok pri)
Kecukupan pangan menjadi dasar ketenteraman warga diekpose cantik melalui motif pari sumilak ini. Luas lahan sawah mencakup 78 677 ha, dengan luas panen 151 842 ha, mengindikasikan penggunaan lahan yang efektif efisien, dengan 2 kali tanam per tahun. Produksi mencapai 963.137,12 ton (Kabupaten Bojonegoro dalam Angka, 2018).

Jagung Miji Emas alias motif jagung. Jagung miji (berbiji) emas (logam mulia berharga). Alam Bojonegoro sangat mendukung pertumbuhan budidaya jagung. Pemda Bojonegoro seolah mewartakan, kami siap memenuhi kedaulatan pangan, sumber pangan kami bukan hanya beras namun juga jagung (Zea mays).

Batik motif jagung miji emas (dok pri)
Batik motif jagung miji emas (dok pri)
Luas panen jagung mencapai 51 949 ha, dengan produksi 296.091,95 ton (Kabupaten Bojonegoro dalam Angka, 2018). Ketersediaan jagung dilambangkan sebagai emas dalam pola jagung miji emas. Pangan berharga yang sepadan dengan beras.

Batik Woh Roning Pisang dan  Pelem Suminar, visualisasi potensi buah-buahan  

Woh Roning Pisang alias motif pisang.  Woh (buah) Roning (ron=daun) Pisang. Bojonegoro juga dikenal dengan kota ledre, penganan mirip egg roll dengan bahan dasar pisang (Musa sp). Betapa ledre merangkum pemanfaatan materi lokal, menyerap banyak tenaga kerja sehingga menjadi bagian dari derap ekonomi daerah.

Batik motif woh roning pisang (dok pri)
Batik motif woh roning pisang (dok pri)
Pelem (mangga) suminar (bersinar). Batik dengan visualisasi  mangga (Magnifera indica). Sebagai daerah dengan iklim kering tegas, Bojonegoro sangat cocok untuk mangga. Potensi unggulan yang divisualisasikan dalam motif pelem suminar.

Batik motif pelem suminar (dok pri)
Batik motif pelem suminar (dok pri)
Berdasarkan luasan panen dan produksinya, buah-buahan yang menonjol di Kabupaten Bojonegoro adalah pisang, diikuti mangga, belimbing dan mulai diintroduksi salak.

Tak heran dirakit batik pola Surya Salak Kartika, yang mengusung salak (Salacca zalacca) sebagai kartika (bintang) Bojonegoro. Juga pola batik Blimbing Lining Lima, memperkenalkan buah blimbing (Averrhoa carambola) si buah bintang lima.

Sekar Rosela dan Sata Ganda Wangi, visualisasi potensi perkebunan

Kelapa, tebu dan tembakau adalah komoditas perkebunan unggulan untuk Kabupaten Bojonegoro. Motif batik Sata Ganda Wangi,  yang mengunggulkan tanaman sata (tembakau)  (Nicotiana tabacum).

Ganda wangi (berbau harum) perlambang harapan kemakmuran dari lahan tembakau. Meski masuk dalam pusaran kontroversial, tetaplah pelaku agrobisnis tembakau berharap banyak dari lahannya.

Batik motif sekar rosela (dok pri)
Batik motif sekar rosela (dok pri)
Sekar Rosela alias motif rosella.  Bojonegoro juga mengembangkan budidaya tanaman rosella (Hibiscus sabdarifa). Penampilan kuncup bunga yang menawan menginspirasi perajin batik. Si cantik Rosela pemelihara kesehatan kiranya juga menjadi sumber kemakmuran kesejahteraan masyarakat.

Parang Lembu Sekar Rinambat, visualisasi peternakan

Batik motif parang lembu sekar rinambat (dok pri)
Batik motif parang lembu sekar rinambat (dok pri)
Parang Lembu Sekar Rinambat alias motif sapi. Parang (jajaran) Lembu (sapi) Sekar Rinambat (tanaman merambat). Bidang peternakan tak hendak kalah, budidaya ternak sapi yang bernilai ekonomi tinggi menjadi unggulannya.

Pendekatan ekologis dilekatkannya. Biosiklus terpadu sapi dengan tanaman sekar rinambat menjadi bagian dari pemeliharaan kesuburan tanah Bojonegoro.

Konsep kesatuan ternak, tanaman dan kesuburan tanah bagian dari kunci pemeliharaan produktivitas tanah. Pengetahuan lokal yang menjadi dasar kearifan lokal nan luhur.

Populasi ternak besar didominasi oleh sapi potong mencapai 218 131 ekor (Kabupaten Bojonegoro dalam Angka, 2018). Tak heran raja kaya, ternak sapi sebagai lambang kekayaan ini dilekatkan pada motif batik parang lembu sekar rinambat.

Sekar Jati, visualisasi kehutanan

Batik motif sekar jati (dok pri)
Batik motif sekar jati (dok pri)
Sekar Jati alias motif jati. Tanaman jati (Tectona grandis) adalah anugerah luar biasa bagi masyarakat Bojonegoro, seluruh bagian tanaman bernilai ekonomis. Kebanggaan masyarakat akan komoditas unggulan ini dimeteraikan pada motif batik sekar jati, semoga juga disertai janji memelihara kelestariannya.

Gatra Rinonce, visualisasi sektor energi perminyakan

Batik motif gatra rinonce (dok pri)
Batik motif gatra rinonce (dok pri)
Gatra Rinonce alias motif gatra. Ga (gas) tra (patra adalah bahasa jawa dari minyak tanah) rinonce (terangkai indah). Sektor energi dan pertambangan adalah salah satu penggerak ekonomi Bojonegoro.

Kiranya pengelolaan gas dan minyak bumi secara arif sehingga lestari secara ekonomi dan alam menjadi sumber kemakmuran Bojonegoro. Visualisasi rig pengebor menjadi ornamen batik yang cantik,

Mliwis Mukti dan Rancak Thengul, visualisasi budaya lokal

Rancak Thengul, yang menggambarkan icon budaya khas Bojonegoro. Mliwis Mukti alias motif burung mliwis. Mliwis (burung mliwis) Mukti (hidup mulia). Bojonegoro tak lepas dari legenda. Burung mliwis putih dipercaya sebagai jelmaan Prabu Angling Darma. Akar budaya masyarakat Bojonegoro.

Batik motif mliwis mukti (dok pri)
Batik motif mliwis mukti (dok pri)
Bekerja keras, ulet dan tekun adalah turunan karakter burung mliwis atau belibis (Dendrocygna javanica) yang diinternalisasikan dalam krida masyarakat Bojonegoro mewujudkan hidup mukti/mulia. Etos kerja keras yang berakar dari budaya lokal dimeteraikan melalui motif batik lokal.

Parang Dahana Mungal, visualisasi pariwisata alam

Kekhasan alam Bojonegoro menjadi dasar pengembangan pariwisata. Sektor yang menggerakkan aneka usaha jasa kuliner maupun perhotelan. Salah satu wisata alam yang khas adalah Kayangan Api.

Kawasan api abadi yang berada di tengah hutan jati dengan balutan kisah-kisah misteri. Keelokannya dilukiskan dalam parang dahana mungal, dahana adalah api.

Batik rancangan komunikasi visual

Aneka motif batik khas Bojonegoro ini, saya jumpai saat kunjungan ke kota Bojonegoro MATOH, pada tahun 2016 silam. Sewaktu menapaki Jl Teuku Umar, terlihat kelantangan kain batik di halaman.

Kaki pun melangkah ke toko yang memajang aneka motif kain batik khas Bojonegoro alias Jonegoroan, berbonus melihat prosesnya. Tanpa papan nama, di kuitansi tertulis penanda Griya Batik Jonegoroan.

Luar biasa batik difungsikan sebagai kanvas visualisasi keunggulan potensi daerah Bojonegoro. Mengikuti kaidah disain komunikasi visual. Mulai potensi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan, energi perminyakan, budaya dan wisata. Visualisasi Potensi Bojonegoro dalam Selembar Batik Jonegoroan. Memang Bojonegoro MATOH....

Selamat Hari Batik Nasional, 2 Oktober 2019

Bacaan: satu, dua

Serial Batik Nusantara

"Cenik Jegeg", Cantiknya Dedaunan dalam Selembar Scarf
Batima, Ketika Matematika Dituangkan Menjadi Motif Batik
Nilai Luhur Kain Besurek dari Bengkulu Bumi Rafflesia 
Flora dan Fauna Unggulan Sulawesi Utara dalam Selembar Batik
Filosofi Kopi dalam Selembar Batik Gemawang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun