Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Merawat Minat Baca Para Sepuh

22 Juli 2019   16:44 Diperbarui: 23 Juli 2019   08:28 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekelompok warga lanjut usia atau lebih dikenal dengan adiyuswa, menanti kehadiran seorang anggotanya. Segera setumpuk Tabloid Adiyuswa berpindah tangan. Rona bahagia menghiasi para adiyuswa, bergegas membuka rubrik kesukaan masing-masing untuk membacanya.

Suara keresek lembar tabloid yang dibuka menghantarkan nada merdu. Menyela kegiatan asik beliau-beliau, menyapa dan bertanya mengapa beliau senang menanti kehadiran Tabloid ini. Beragam jawaban diantaranya secara bergurau menjawab biar update, menunda pikun, meretas kebosanan.

Alasan adiyuswa senang membaca
Adiyuswa, usia yang indah, usia yang adi atau berharga. Pertambahan usia yang disyukuri dengan tetap menyadari ada kalanya dibarengi penurunan fungsi fisik. Tidak ada alasan untuk tidak merasa bahagia, salah satunya mari membaca menguarkan rasa bahagia. Ini beberapa alasan beliau adiyuswa gemar membaca:

Agar update melalui peningkatan pengetahuan dan kreativitas. Kebutuhan update bukan hanya milik generasi kekinian, para sepuh pun tidak mau ketinggalan zaman. Peningkatan pengetahuan, merawat pengetahuan yang sudah dimiliki dan menggabungkannya dengan penambahan wawasan baru. Kreativitas berkembang dengan update pengetahuan.

Meretas kebosanan. Bertambahnya usia dibarengi dengan perubahan kekuatan fisik dan pengurangan aktivitas produktif. Tanpa pengelolaan yang tepat, longgarnya waktu menghadirkan kebosanan. Salah satu cara meretas kebosanan adalah dengan membaca. Aktivitas sederhana dengan manfaat luar biasa.

Menunda pikun. Sesanti para pegiat Alzheimer adalah jangan maklum dengan pikun. Begitu sering kita membuat permakluman atas nama pertambahan usia. Maklumlah lupa kan beta sudah tua, sedikit pikun tak apalah, namanya juga opa oma. Eyang sedikit pelupa lumrah kan, dan ucapan lain senada.

Ternyata bukan rumus baku, begitu banyak orang sepuh yang ingatannya tetap tajam. Membaca memacu otak tetap bekerja, lupa dan pikun menjadi tertunda. Mengurangi risiko pikun berpeluang terhindar dari penyakit Alzheimer.

Tabloid Adiyuswa merawat minat baca para sepuh
Tidak cukup banyak bacaan yang menyasar segmennya khusus adiyuswa. Salah satu bacaan ibu di rumah adalah tabloid adiyuswa. Tabloid Adiyuswa merupakan media komunikasi, informasi, dan edukasi yang diterbitkan oleh Sinode GKJ. Terbit 12 halaman dan beredar setiap akhir bulan. 

Bacaan yang ditunggu banyak adiyuswa dari aneka penjuru Nusantara. Bahkan beberapa mengirimkannya kepada sesepuh di manca negara yang rindu membacanya. Banyak pembacanya belum termasuk usia lanjut, ada yang langganan untuk membacakannya bagi para sepuh.

Mengikuti perkembangan zaman, tabloid ini juga dikelola dengan profesional. Penyesuaian jumlah halaman agar harga tetap dapat dijangkau oleh pembaca. Sejumlah tabloid diagihkan untuk komunitas pembaca tanpa harus mengganti ongkos produksi. Tulisan dimohonkan dari para penulis yang menyediakannya secara sukarela dan sukacita.

Mengikuti kaidah tabloid, ukurannya standar, mudah dipegang, dilipat serta dilihat tanpa nylempit atau terselip. Ukuran huruf, paduan gambar dan susunan huruf disesuaikan dengan kebutuhan fisik dan kenyamanan segmen pembacanya. Begitupun sajian menu dalam perubrikan.

Halaman pertama adalah rubrik jendela yang langsung dikawal oleh pemimpin umum. Wow para pembaca adiyuswa juga pemantau dan pengawal zaman. Meski sudah tidak terjun langsung di gelanggang tetap aware, sadar dan insyaf dengan tugasnya sebagai sesepuh. Bagaimana memantau kalau tidak berbekal pengetahuan cukup atas issue kekinian. Semisal issue pendidikan, menyikapi hasil PEMILU, aktuali nilai Pancasila bagian wawasan kebangsaan.

Tabloid Adiyuswa ikut merawat minat baca para sepuh (dok pri)
Tabloid Adiyuswa ikut merawat minat baca para sepuh (dok pri)
Rubrik kesehatan yang diampu oleh dokter yang kompeten, menjadi salah satu jujugan. Topik yang dibahas juga seputar kebutuhan adiyuswa. Topik bulan Juli, lanjut usia yang mandiri, sejahtera, dan bermartabat. Merangkum pengelolaan kesehatan fisik dan kejiwaan.

Rubrik pendidikan menjadi etalase karya para adiyuswa yang menaruh minat di bidang ini. Begitupun rubrik seni dan budaya. Beragam ada kalanya puisi, geguritan (puisi berbahasa daerah Jawa), fiksi hingga karya dongeng cerita anak.

Adiyuswa juga memiliki aneka hobi. Rubrik hobi berisi ragam karya yang berbeda setiap kali terbitan. Ada hobi berkebun, memasak, menghias masakan. Kontribusi tulisan di setiap terbitan juga wujud dari hobi menulis oleh para adiyuswa dan pendukungnya dari berbagai daerah dengan aneka latar belakang.

Rubrik kronika sebagai wadah sharing komunikasi menempati beberapa halaman. Aneka reportase kegiatan dari aneka wilayah menjadi suguhan apik. Kelincahan pewarta ala wartawan adiyuswa terpajang di rubrik ini. Bukti media komunikasi, informasi dan edukasi. 

Lah kesukaan banyak pembaca termasuk saya adalah rubrik santai. Berisi humor, membuat pembaca terbahak hingga terpingkal, meredakan stress dan menghadirkan rasa plong. Ada lagi kotak teka-teki silang (TTS), jamu stres melalui tebakan jumlah huruf yang klop ke arah mendatar dan menurun. Halaman ini juga memuat laporan keuangan baik setoran langganan maupun donasi, transparansi tetap dikembangkan secara profesional.

Nah, terima kasih kepada pengelola Tabloid Adiyuswa yang merawat minat baca para sepuh. Kehadiran tabloid yang ditunggu dengan suka cita. Pun kegiatan jumpa pembaca pengelola yang berkala diadakan mengikat rasa cinta pembacanya. Mari para adiyuswa tetap merawat minat membaca dan menikmati manfaat positifnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun