Setiap hari kami berdua (pejuang dan pendamping) memerlukan setidaknya Rp 100 000,- untuk bus, ojek dan makan sederhana di perjananan. Tinggal di rumah singgah, sungguh anugerah berkah buat kami selama ikhtiar kesembuhan.
Bagi pejuang kanker, keberadaan rumah singgah ini sangat membantu meringankan, terutama yang berasal dari luar kota. Rumah singgah juga menjada ladang amalan para donatur dan siapapun yang ingin berbagi. Mari singgah, mari berbagi cerita pastinya mengusap sebagian lara yang dirasakan.
Catatan: Postingan didedikasikan untuk para pejuang kanker dan keluarga pendukungnya, juga pegiat komunitas peduli kanker. Selalu semangat dan sukacita. Hati yang gembira adalah obat. Kami ada bersamamu untuk melewati semua ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H