Ciri utama esai ilmiah, secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan, sekaligus enak dibaca
Memahami ciri esai dengan bantuan check list
Meningkat dari pengertian ke pemahaman. Cara memahami yang paling jamak adalah dengan contoh. Diajukan contoh artikel yang disajikan di Kompasiana dan dilanjutkan dengan artikel pilihan peserta. Menggunakan kisi-kisi ciri esai dilakukan identifikasi.
Baca juga: 5 Tips Ampuh Menulis Esai yang Potensial untuk Juara
Penggunaan data penunjang untuk analisis dan sintesis. Tak selamanya berupa data kuantitatif. Intinya dengan model identifikasi ini, peserta lebih mudah memahami suatu subyek pembelajaran.
Mencoba dan mencoba menulis
Pengertian dan pemahaman sudah dibabar dan coba ditanamkan kepada peserta. Langkah berikutnya adalah penerapan. Seberapapun teori dan diskusi digelar, kemampuan membuat esai berupa opini tak akan didapat tanpa praktik. Disimulasikan beberapa contoh yang sangat dekat dengan keseharian atau pokok bahasan yang sangat menarik perhatian peserta. Sehingga materi bisa lebih bersifat personal dan berangkat dari ketertarikan.
Diharapkan dilanjutkan dengan langkah saling sharing antar peserta atas tulisan yang dihasilkan. Membangun kecintaan, keterbukaan menerima masukan dan ketekunan berlatih. Nah wadah kelompok bakat minat menulis menjadi semakin hidup dengan berprosesnya setiap peserta.
Curah pendapat kesulitan menulis
Mengawali sesi berlatih menulis dilakukan sesi ngudarasa saling curhat kendala dalam menulis. Sesi ini menjadi cair dengan kehadiran beberapa teruna yang terbiasa menulis di media diantaranya Kompasiana. Saling berbagi rasa dan pengalaman, partner dalam belajar.