Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama FEATURED

Indonesia dalam Kancah Situs Warisan Dunia UNESCO

27 April 2019   22:22 Diperbarui: 18 April 2020   12:22 2175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Borobudur, warisan dunia UNESCO di Indonesia (sumber: whc.unesco.org)

"Indonesia dan Vietnam menjadi negara dengan jumlah terbanyak pengakuan situs warisan dunia UNESCO di kawasan Asia Tenggara."

Diperlukan suatu aksi yang diwadahi dalam program yang mengkatalog, menamakan, dan melestarikan tempat-tempat yang sangat penting agar menjadi warisan manusia dunia.

Situs Warisan Dunia UNESCO (UNESCO's World Heritage Sites) adalah sebuah tempat khusus (misalnya, Taman Nasional, Hutan, Pegunungan, Danau, Pulau, Gurun Pasir, Bangunan, Kompleks, Wilayah, Pedesaan, dan Kota) yang telah dinominasikan untuk program Warisan Dunia Internasional yang dikelola UNESCO World Heritage Committee. Meliputi warisan alam, warisan budaya maupun warisan karya budaya tak benda.

Subak mewakili warisan budaya yang menerapkan nilai luhur filosofi Tri Hita Karana (sumber:whc.unesco.org)
Subak mewakili warisan budaya yang menerapkan nilai luhur filosofi Tri Hita Karana (sumber:whc.unesco.org)
Proses seleksi yang sangat ketat. Berdasarkan panduan kriteria penilaian penetapan Situs Warisan Dunia UNESCO, kategori situs budaya mencakup 6 kriteria utama. 

Kriteria yang memuat mahakarya, keutamaan nilai kemanusiaan, mengandung kekhasan, menggambarkan peradaban dan peristiwa tertentu. Kategori situs alam meliputi 4 kriteria utama. Mencakup fenomena alam, sejarah bumi, penting secara ekologis dan menjadi habitat alami.

Taman nasional Ujung Kulon (sumber:whc.unesco.org)
Taman nasional Ujung Kulon (sumber:whc.unesco.org)
Kebermaknaan bagi masyarakat

Manusia sebagai titah ciptaan teringgi mendapat mandat mengelola bumi. Sebagai ciri makluk berbudaya, manusia mengembangkan budaya untuk mengelola bumi. Bumi adalah berkah yang diwariskan secara lestari kepada generasi berikutnya.

Perolehan pengakuan status situs warisan dunia UNESCO, marilah bersama diletakkan dalam rangka bertindak dan berpikir makluk berbudaya. Upaya pewarisan bumi yang baik kepada generasi penerus. Mari diolah sebagai bagian pengungkit perbaikan kualitas hidup manusia.

Menjadikan 8 situs warisan dunia UNESCO di Indonesia sebagai kebanggaan nasional. Meneruskan nilai-nilai alam budaya kepada anak cucu sebagai pewarisan kultural. Mengelola situs warisan dunia UNESCO secara bertanggung jawab demi kebelanjutan kehidupan.

Cukup banyak situs warisan dunia UNESCO yang dikelola sebagai pariwisata alam maupun budaya. Lokomotif pariwisata ini akan menggeret gerbong utama perbaikan akses melalui aneka mode transportasi. Berdampak terhadap perekonomian setempat. Menggairahkan kreativitas industri dan usaha aneka skala.

Catatan dari aspek pariwisata berbasis situs warisan budaya, sangatlah perlu perancangan upaya pelestarian. Keterbukaan akses akan memperbesar interaksi lokal dengan dunia global, intervensi nilai dari luar kelokalan yang perlu harmonisasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun