Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jembatan Damai Perekat Luka

18 April 2019   00:34 Diperbarui: 18 April 2019   18:02 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan damai (sumber ilustrasi: pexels.com)

Antar kelompok identitas, mengubah jembatan yaitu struktur mendatar menjadi bilah struktur vertikal. Jadilah semacam tembok pemisah yang memilah dan memecah. Membuat luka yang kian menganga.

Damai yang terkoyak. Tegur sapa ramah mudah berubah menjadi amarah. Puja-puji penyejuk hati tiwikrama menjadi caci maki. Antar kelompok identitas saling melintas dengan keras getas. Kebersamaan menjadi sangat rentan bubar.

Pemulihan dan penguatan jembatan damai. Manusia adalah individu ciptaan berakal budi tinggi. Dimampukan melakukan evaluasi untuk memulihkan kemanusiaan yang terluka. Merangkai momen menjadi titik balik perpecahan.

Pun rangkaian proses Pemilu ini. Doa yang terajut dari setiap komponen bangsa hingga proses pemilihan hari ini boleh berlangsung dengan damai. Semoga menurunkan suhu konflik politik dan menjadi titik balik menguatkan jembatan damai. Kekentalan identitas tak lagi menjadi amunisi gesekan kericuhan.

Seraya menunggu proses rampung, alangkah indahnya bila setiap komponen kembali terhubung. Setiap pribadi pada dasarnya terpanggil menjadi komponen jembatan damai. Jembatan yang direbahkan, struktur yang bersedia rebah mendatar horisontal hingga mampu meraih pribadi yang berseberangan.

Mari menyediakan diri menjadi bagian dari jembatan damai. Jembatan damai perekat luka. Agar rona Ibu Pertiwi kembali berseri. Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun