Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Belajar Rasa Bahasa di Kompasiana

5 Januari 2019   00:34 Diperbarui: 5 Januari 2019   04:38 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Weladhalah Mase Mbake....lah membaca tulisan panjang cetha wela-wela, terurai jelas saja kurang mudheng apalagi membaca sajak. Sungguh meracik sajak sangat sulit bagi saya. Apresiasi buat para sahabat yang dengan terampil menyuguhkan puisi.

Menuangkan buah pikir dalam kekuatan larik. Mengikat larik dalam bait yang sarat rasa. Terima kasih para peramu puisi, kami pembaca belajar meramu rasa bahasa.

Rasa Bahasa dan Lagu

Penulis lain merangkumkan, bahasa itu seni berkomunikasi yang tidak hanya melulu mengikuti kaidah bahasa namun juga melalui rasa. Betapa sering kita terikat secara emosional dengan pesan yang disampaikan. Apalagi dengan sarana bantu nada dan irama, meski secara tata bahasa kita tidak memahami detail.

Salah satu cara belajar rasa bahasa melalui lagu. Pada dasarnya lagu adalah penyampaian pesan dengan narasi berirama dan variasi nada. Betapa menariknya bahasa diajarkan melalui lagu disamping kaidah tata bahasa yang pakem. Rasa bahasa itu sungguh ada dan terasa manis.

Penyampaian pesan melalui narasi lisan lagu melibatkan intonasi dan nada suara sehingga dapat menjangkau pendengar dengan tepat. Betapa tulisan juga memiliki kekuatan berlagu berirama untuk merangkul pembacanya.

Rasa Bahasa dan Penciri Diri

Menulis pada dasarnya merangkai huruf menjadi kata, kata menjadi kalimat lalu paragraf hingga menjadi tulisan utuh. Bagi saya pribadi, pokoknya tulis saja dulu apa adanya, ada saatnya dienapkan lalu ditata ulang dengan penambahan pengurangan. Bisa jadi diterbitkan ataupun menjadi penghuni setia draf. Utamanya sarana belajar mengemukakan pokok pikiran dan meramunya dalam tulisan.

Tidak dapat dipungkiri bahwa warna dan gaya bahasa sangat dipengaruhi oleh latar belakang peramunya. Selaku tukang kebun yang kesehariannya tandur, matun, ngrabuk dan tertawa lepas saat panen, ini pula yang kerap mewarnai tulisan.

Teringat John Grisham yang mewarnai karya novel dengan pernik hukum. Sangat mengagumi sahabat penulis yang dengan piawai keluar dari dunia kesehariannya dan peramu yang apik dari tulisan karyanya.

Seni mengenali rasa bahasa yang juga menjadi penciri tulisan seseorang dengan kemasan yang menarik menjadi pemikat banyak pembaca. Teringat dengan salah satu sahabat narablog yang secara berkala menyajikan edisi spesial "KARSINI" karya siapa ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun