Alur sajian diawali dengan format baku pasewakan agung di kedatonan, dilanjutkan dengan dagelan (lawak), perang (laga) dan ditutup dengan ampak-ampak. Menghilangkan babak roman tanpa mengurangi esensi cerita. Dialog memadukan pakem dan memperpanjang adegan dagelan untuk mengemas pesan dalam bahasa yang mudah dipahami penonton.
Inti informasi pemilu tanpa hoaks dikomunikasikan melalui media tradisional langgam kethoprakan. Pelaku kesenian mendapatkan panggungnya untuk berekspresi. Penonton mendapat hiburan dan pembelajaran tanpa menggurui. Berharap efektivitas pesan tersampaikan dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H