Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Rana Maya dan Rumah Kompasiana

17 November 2018   11:13 Diperbarui: 17 November 2018   15:13 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rana bahan daur ulang (dok pri)

Keberadaan pembatas atau 'rana maya' yang ada dalam hati setiap pengguna dunia maya lah yang menjadi gawang etis privasi. Keberadaan rana maya bukanlah bermakna pembatasan eksplorasi namun justru meningkatkan kontrol diri. Inilah pesona dalam silaturahmi maya.

Setiap warga kompasiana memiliki karakter rana maya yang khas. Kepiawaiannya memainkan rana maya menjadikan pribadi berintegritas tinggi. Menjauhi plagiasi, check recheck informasi, menenggang perbedaan pendapat adalah buah seni rana maya.

Belajar di rumah Kompasiana

Awal mengenal dan membaca kompasiana cukup lama. Senang menikmati aneka postingan dari para penulisnya. Berawal dari pembaca 'diam'. Tergelitik menyapa para sahabat yang menulis melalui kolom komentar bersyarat harus terdaftar. Penanda di K menunjukkan bergabung 26 Februari 2015.

Lebih dari setahun kemudian baru setor tulisan perdana bertajuk Sedulur Sikep Sukolilo Pati, 23 Okt 2016. Dengan naifnya hanya menulis tanpa aksi lanjutan apapun. Tulisan berikutnya, Festival Sega Wiwit Simbol Syukur Damai,  19 Nov 2016, dibesut editor dilabeli HL, tanpa saya tahu makna empiriknya.

Bak postingan berkala, hanya kala-kala menulis rentang bulanan hingga mingguan. Produktivitas menggeliat saat Kompasiana menggelar program Ramadhan. Sadar tak mampu mengikutinya lajunya. Ikut memaksa diri menulis, Mei 2018 lumayan half article one day, weladalah. Lalu kembali meredup.

Sejak bergabung di K, baru 74 postingan. Produktifitas menulis yang kempis-kempis. Editor melabeli 68 postingan dengan pilihan dan 42 sebagai artikel utama. Usai posting artikel ke 61, editor menyawer selendang biru. Memaknai pelabelan dan saweran warna adalah bonus, utamanya menulis menunda pikun.

Suka cita besar bergabung di Kompasiana adalah berkesempatan 'menggiring' para teruna kebun untuk bersama belajar menulis. Kompasiana menjadi 'mitra paksa' mengawal mereka. Mozaik kata teruna kebun menjadi bagian prasasti belajar menulis bersama itu menyenangkan yang difasilitasi Kompasiana.

Suka cita lain adalah terhubung dalam keluarga rumah bersama Kompasiana. Interaksi dengan sesama K'ner terasa akrab. Kompasiana menjadi rumah belajar bersama. Serasa padepokan berumah besar tanpa sekat. Rana maya tersemat di hati masing-masing warganya.

Nah, bagi warga keluarga besar rumah bersama Kompasiana, Dirgahayu ke 10 Kompasiana. Selamat berekspresi di dunia maya dengan melibatkan pesona rana maya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun