Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Kuliner Khas Gunung Kidul, Potret Kedaulatan Pangan Lokal

14 Agustus 2018   21:45 Diperbarui: 15 Agustus 2018   08:35 1409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gatot-tiwul-walang goreng khas Gunung Kidul (Dokumentasi pribadi)

Kacang benguk (Dokumentasi pribadi)
Kacang benguk (Dokumentasi pribadi)
Tanaman kacang koro benguk juga tumbuh subur di lahan. Pada saatnya dulu, masyarakat setempat terampil mengolahnya menjadi sumber pangan yaitu tempe. Kini lagi marak dikembangkan pencampuran kacang koro benguk dan sumber kacang-kacangan lokal dengan kedelai untuk pembuatan tempe untuk mengurangi beban target kedelai nasional.

Kuliner lokal potret kedaulatan pangan lokal

Penyediaan pangan nasional sudah semestinya mewadahi kedaulatan pangan lokal. Pangan lokal yang mengakomodasi kebiasaan setempat yang bertumpu pada keragaan sumberdaya setempat. 

Kebiasaan lokal yang dibangun dari pengetahuan lokal dan membentuk kearifan lokal yang luhur. Penyediaan pangan yang berkelanjutan karena bersandar pada pilar pertimbangan ekonomi, sosial budaya setempat pun kelestarian alam.

Sega abang alias nasi merah plus jangan lombok, tempe masak pedas baik tempe kedelai maupun tempe biji petai cina pada beberapa daerah. Tiwul dan gatot dari gaplek singkong. Bahkan walang goreng, semuanya paduan pangan lokal sendi awal dari kedaulatan pangan lokal.

Nusantara yang kaya dengan kekayaan alam dan budaya setempat pastinya juga kaya dengan pangan lokal. Pangan lokal yang mendukung pencapaian kecukupan pangan nasional. Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun