Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

"Cenik Jegeg", Cantiknya Dedaunan dalam Selembar Scarf

15 Juli 2018   14:28 Diperbarui: 16 Juli 2018   10:20 2885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
cenik jegeg ecoprint (dokumentasi pribadi)

pewarna alami (dokumentasi pribadi)
pewarna alami (dokumentasi pribadi)
Daun jati... aha pengingat masa kecil, betapa nasi yang dibungkus daun jati berwarna kemerahan. Ada kulit manggis pembentuk warna keunguan yang berasal dari pigmen antosianin. Warna kuning alami didapat dari serutan kayu tegeran.

Loh, koq ada kulit bawang bombay? Ini pembentuk warna kecokelatan yang cantik. "Kami kerja sama dengan pedagang martabak, memanfaatkan limbahnya", terang Mas Kikis. Jadi teringat saat Ibu membuat telur pindang, untuk mendapatkan warna cokelat ditambahkan kulit bawang merah, senada prosesnya.

Tegeran, pewarna alami kuning (dokumentasi pribadi)
Tegeran, pewarna alami kuning (dokumentasi pribadi)
Kolaborasi dan gradasi warna alam dalam selembar scarf, menggambarkan proses pewarnaan yang teliti. Terasa betul karya seni pada pembuatannya. Penggunanya merasa istimewa karena dibalut alam dengan corak yang khas individual yang limited edition, hehe.

Berbagi ilmu ecoprint 

Saya berkesempatan untuk jumpa dengan Mbak Ketut, Mas Kikis dan si cantik Agape di Salatiga Expo yang digelar di Lapangan Pancasila 13-15 Juli 2018. Mereka mengatakan kalau ingin membuat mini workshop sebagai cara untuk berbagi ilmu mengenai pembuatan cenik jegeg.

"Rencana akan berbagi ilmu melalui mini workshop namun pengunjung yang membludag dan suasana ramai, masih menata strategi pembelajaran," ujar mas Kikis.

cenik jegeg dan empunya (dokumentasi pribadi)
cenik jegeg dan empunya (dokumentasi pribadi)
Latar belakang Mbak Ketut yang mendalami bidang pertanian, kesukaan pada alam dan Cepu daerah asal yang kaya alas jati, mewarnai karya ecoprint ini. Begitupan darah seni Mas Kikis yang dari Banyuwangi yang terkenal dengan pola batik gajah oling memperkaya keunikan cenik jegeg.

Selain pola jiplak daun yang khas pola alami dan penggunaan pewarna alami, kemasan akhir produk cenik jegeg juga mengusung bungkus non plastik. Semacam dompet anyaman mendong digunakan sebagai wadah pemanisnya.

cenik jegeg dan tas pandan (dokumentasi pribadi)
cenik jegeg dan tas pandan (dokumentasi pribadi)
Cenik jegeg ecoprint, bersama industri UKM perbatikan, kiranya menjadi bagian penggerak sektor perekonomian Kota Salatiga. Beberapa batik khas Salatiga semisal batik Selotigo, batik Plumpungan, batik Puspa dan batik Tumpengan.

Setiap coraknya membabar kearifan lokal diantaranya khas Salatiga yaitu prasasti Plumpungan. Prasasti yang memuat sejarah Salatiga yang berawal dari tanah perdikan. Berdasarkan prasasti ini, tanggal 24 Juli ditetapkan sebagai hari jadi Kota Salatiga.

Produk scarf cenik jegeg, dapat dikunjungi di Siti Hinggil di depan pabrik air mineral sekitar pemandian alam Muncul di jalur Salatiga, Banyubiru dan Ambarawa. Selain itu dipasarkan dengan metode daring.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun