Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tersihir Aura Teluk Bayur

5 Juni 2018   19:58 Diperbarui: 5 Juni 2018   22:19 3309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelabuhan Teluk Bayur dan arus perdagangan (dok pri)

Pelabuhan Teluk Bayur dalam jalinan masa

Pelabuhan Teluk Bayur yang terdapat di Kota Padang, provinsi Sumatera Barat ini dibangun antara tahun 1888 hingga 1893 pada zaman kolonial Belanda. Awalnya bernama Emmahaven. Fungsi utamanya sebagai pintu gerbang antar pulau baik untuk penumpang maupun hasil bumi yang kemudian juga berkembang sebagai pintu gerbang arus keluar masuk barang ekspor-impor dari dan ke Sumatera Barat.

Pelabuhan Teluk Bayur dan arus perdagangan (dok pri)
Pelabuhan Teluk Bayur dan arus perdagangan (dok pri)
Kesempatan emas menghampiri saat berkunjung ke kota Padang Mei 2013. Antara pilihan Pantai Aie Manih yang berkaitan dengan legenda Malin Kundang atau ke Teluk Bayur, pilihan pada Teluk Bayur dahulu. Uda yang mengantar kami agak heran.

Beliau menjelaskan pelabuhan tersebut sepi penumpang, dominan hanya untuk lalu lintas barang (semen, batu bara dll). Karena sekarang banyak pilihan penerbangan dengan biaya terjangkau. Tidak mengapa, kami ingin mematrikan kenangan akan semangat belajar melalui tangkapan indera mata dan rasa.

Pelabuhan Teluk Bayur, yang membuat kami mengerti mengapa ular besi rel kereta api meliuk dari Sawahlunto nun jauh. Meliuk menyusuri tepian Danau Singkarak, menyapa Air terjun Anai. Menghindari tanjakan terjal rangkaian perbukitan barisan.

Kereta api memuat isi bumi Sumatera Barat dari emas hitam atau batu bara hingga si emas hijau berupa teh dan kopi. Semua bermuara di Pelabuhan Teluk Bayur. Juga semen dari bumi Indarung meruah di pelabuhan ini.

Bagaimana mencapai pelabuhan Teluk Bayur? Tidak terlalu jauh dari Kota Padang ke arah Selatan melewati Pelabuhan lama di muaro Batang Arau. Kita bisa singgah sejenak di Jembatan Siti Nurbaya, mengenang pembelajaran budaya yang disampaikan oleh Angku Marah Rusli.

Tidak sampai 1 jam kemudian kita sudah menikmati Teluk Bayur. Diiringi pemandangan berkelak-kelok paduan gunung menghijau, laut membiru. Meski cuaca agak mendung hingga gerimis saat kami berkunjung. Mengelilingi teluk dengan gelombang yang teduh karena energi hempas dari samudera sudah dihadang di mulut teluk.

Alam takambang jadikan guru

Masyarakat Minang adalah kumpulan sastrawan/wati. Pembelajar ulung dengan sesanti mengaji bukit mengeja danau. Kembali tertegun kagum dengan kearifan 'alam takambang jadikan guru'. Penamaan Teluk Bayur ini berkenaan dengan tumbuhan bayur (Pterospermum javanicum).

Tanaman penghasil kayu kualitas baik yang tumbuh di daerah tropis dataran rendah. Kelompok kayu ini dalam perdagangan mencakup beberapa spesies dari genus (marga) Pterospermum. Semoga tumbuhan bayur di bumi Nusantara tetap lestari sebagai penyedia bahan bangunan berkualitas tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun