Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Pesona Dayang Bunting "Marble Geoforest Park" di Langkawi

14 Mei 2018   22:14 Diperbarui: 15 Mei 2018   23:13 2875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dayang Bunting marble geoforest park (dok pri)

Negara ASEAN manakah yang mampu pertama kali meloloskan UNESCO global geopark? Jawabannya ialah Malaysia. Dengan Taman Bumi Langkawi sebagai 1st UNESCO global geopark di ASEAN pada tahun 2007 yang direvalidasi setiap empat tahun sekali. Taman bumi ini berada di kepulauan Langkawi yang disebut the jewel of Kedah, bagian Barat Laut dari Malaysia.

Langkawi UNESCO global geopark (dok pri)
Langkawi UNESCO global geopark (dok pri)
Taman Bumi ini terdiri dari tiga gugusan utama yaitu (1) Kilim Karst, dengan keutamaan karst, (2) The Machinchang Cambrian Geoforest Park, dengan keutamaan warisan zaman kambrium, serta (3) Dayang Bunting Marble Geoforest Park, dengan keutamaan batuan marble/marmer.

Langkawi sungguh cerdik menjual capaian peringkat UNESCO global geopark ini dalam iming-iming kemasan wisata yang menggoda. Berikut selayang pandang Dayang Bunting Marble Geoforest Park, kunjungan tahun 2015 silam.

Memuliakan warisan bumi (celebrating earth heritage)
Marble geoforest....marble atau marmer adalah batuan gamping yang mengalami perubahan sifat fisik oleh suhu dan tekanan yang tinggi (gugusan gunung gamping/kapur yang menjelma menjadi marmer dengan harga jual yang tinggi, semisal di Pacitan). Suasana geoforest sungguh terasa, bebukitan muncul dari laut berselimutkan hijauan tumbuhan lebat membentuk gugusan kepulauan dengan pulau mini.

Marble geoforest (dok pri)
Marble geoforest (dok pri)
Untuk mencapai Pulau Dayang Bunting, pengunjung mengawali kunjungan dari daratan Langkawi dengan perahu motor. Sepanjang perjalanan akan menikmati jajaran bebuktan dengan aneka wujud.

Taman Bumi ini menarik banyak pengunjung dengan penataan prasarana, perbaikan layanan maupun harga tanda masuk yang rasional, turun dari RM 5 ke RM 2 (tahun 2015). Begitu perahu kecil yang mengantar kami islandhopping bersandar ada beberapa pilihan kegiatan. Mau duduk bersantai di tepian P. Dayang Bunting juga ruang informasi bak museum mini, bermain jetski atau lanjut ke Tasik Dayang Bunting.

Sebagai ekosistem geoforest, banyak monyet berlarian di sekitar tempat duduk kita, lompat ke pepohonan, hinggap di kursi. Mari bersahabat dengan alam.

Tasik Dayang Bunting-danau air tawar terbesar di tengah air asin (dok pri)
Tasik Dayang Bunting-danau air tawar terbesar di tengah air asin (dok pri)
Salah satu pesonanya adalah Tasik Dayang Bunting. Tidak terlalu jauh koq, berhasil ngomporin peserta tur untuk bersama melongoknya. Jalan setapak tertata rapi, tentunya siap menanjak lanjut menukik menuju tasik alias danau.

Hijau turquoise (hijau pirus) menawan, Tasik Dayang Bunting...suatu fenomena geologi danau air tawar terbesar berada di pulau kecil yang mengapung di lautan asin. Secara geologi danau ini terbentuk dari goa yang "amblong" mengalami penurunan dan terpenuhi oleh air tawar yang ditampung oleh rimba menghijau yang mengitarinya. Apa yang bisa dilakukan di tasik ini, aneka rekreasi air tersedia dari leyeh-leyeh hingga berperahu.

Sesar sungkup kisap (dok pri)
Sesar sungkup kisap (dok pri)
warisan geologi (dok pri)
warisan geologi (dok pri)
Saatnya kembali ke gisik tepian pantai, kembali perjalanan mendaki dan menurun. Sambil istirahat mengambil nafas mari nikmati warisan geologi ini Sesar Sungkup Kisap. Fenomena ini menunjukkan bahwa bumi tidak pernah statis. Saya sangat mengagumi ketertiban pengunjung, tidak ada vandalisme corat-coret, betapa sedihnya bila warisan geologi ini penuh coretan, untuk mengabadikannya cukup klik sebagai catatan keelokan alam.

Menjamin keberlanjutan masyarakat lokal (sustaining local communities)
Melihat alam nan menghijau lebat, membuat kita bertanya-tanya bagaimana kehidupan masyarakat lokal. Pesona Langkawi sebagai daerah wisata, mengisap hampir seluruh masyarakat lokal dalam denyut nadi wisata. Mulai dari penyedia akomodasi, penyedia transportasi semisal pengemudi perahu sekaligus pemandu wisata, pengelola konsumsi.

Apalagi penetapan Langkawi sebagai pulau bebas cukai, alamak sektor perdagangan berkembang pesat. Tak banyak masyarakat lokal yang menggantungkan hidup pada sektor bercocok tanam, bahan pangan dipasok dari Malaysia daratan. Ooh inikah yang membuat tak terlihat perambahan hutan sehingga pesona Dayang Bunting Marble Geoforest Park terlihat senantiasa menghijau.

Kisah cinta si enggang (dok pri)
Kisah cinta si enggang (dok pri)
Di manapun sama saja, fenomena alam, geologi tak lepas dari kisah dan dongeng legenda. Aneka papan penanda mulai dari legenda Tasik Dayang Bunting, legenda Pulau Dayang Bunting, air tasik dipercaya membantu pasangan memperoleh kehamilan, yap air segar dari rahim bumi yang terjaga. Hingga kisah cinta Si Enggang, senada dengan keagungan enggang kepercayaan masyarakat Kalimantan.

Setiap legenda memuat pesan tersirat kesatuan ekosistem bumi, setiap titah sebagai bagian dari bumi terangkai di dalamnya dan saling menjaga. Senyum tersungging di Dayang Bunting.

Artikel mengintip bagaimana Langkawi mengelola perolehan UNESCO global geopark tahun 2007. Sebagai sambutan gempita atas perolehan UNESCO global geopark Ciletuh, Pelabuhan Ratu dan Rinjani-Lombok pada tahun 2018. Menggenapkan perolehan Indonesia atas empat UNESCO global geopark.

Serial Geopark (Taman Bumi):

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun