Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Berkenalan dengan Lima Flora Eksotik dari Plato Dieng

2 Mei 2018   20:36 Diperbarui: 8 Mei 2018   14:38 3881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Purwaceng tumbuhan endemik Dieng, dokumentasi museum Kailasa| Dokumentasi pribadi

Keelokan plato atau Dataran Tinggi Dieng dari segi alam, religi sang Di Hyang maupun budaya sudah kawentar dan banyak diulas dalam aneka tulisan. Daya pikat suatu daerah bagi setiap orang memang berbeda-beda, tergantung dari sisi mana orang tersebut memandang. Jenis tumbuhan yang menarik eksotik khas daerah bisa jadi fokus bagi peminatnya.  Nah, sahabat kompasianer inilah lima flora eksotik dari Dieng.

1. Purwaceng

Purwaceng tumbuhan endemik Dieng, dokumentasi museum Kailasa| Dokumentasi pribadi
Purwaceng tumbuhan endemik Dieng, dokumentasi museum Kailasa| Dokumentasi pribadi
Berdasarkan dokumentasi di museum Kailasa, tumbuhan purwaceng (Pimpinella alpine (Zoli) Koord atau P. pruatjan Molkenb) adalah tumbuhan endemik Dieng sehingga termasuk tumbuhan langka. Wujud tumbuhan terna hampir merata di tanah sepintas mirip geragih atau pegagan. Aneka mitos kehebatan tumbuhan ini  bertumpu pada potensi afrodisiak setara ginseng. Organ akar dan daun selain kaya dengan viamin E, turunan kurmarin juga mengandung steroid kelompok stigmasterol dan sitosterol.

Purwaceng flora istimewa plato Dieng| Dokumentasi pribadi
Purwaceng flora istimewa plato Dieng| Dokumentasi pribadi
Perburuan akan tumbuhan ini menyebabkan populasi semakin terbatas dan petani setempat berupaya membudidayakannya untuk menunjang agribisnis. Penduduk bisa membudidayakannya juga dalam polibag dan menjual bibitnya. Produk olahannya banyak tersedia di kios di kompleks wisata Dieng.

2. Carica si Pepaya Gunung

Carica flora identitas Wonosobo (dok pri)
Carica flora identitas Wonosobo (dok pri)
Pepaya gunung (Carica pubescens) anggota keluarga papaya ini tampil cantik di lahan. Buahnya bergerombol menyelubungi batangnya. Selain dijual dalam keadaan segar, aneka olahan manisan carica yang sedap juga bisa dengan mudah dinikmati. Carica dinobatkan sebagai flora identitas Wonosobo, sang pemangku Dieng berbarengan dengan Banjarnegara. Perpaduan purwaceng dan carica dijadikan landmark penanda selamat datang di Wonosoba dari arah Temanggung.

3. Cabai Dieng

Cabai Dieng tampil eksotik| Dokumentasi pribadi
Cabai Dieng tampil eksotik| Dokumentasi pribadi
Cabai Dieng alias cabai gendol atau cabai gendot (Capsicum chinense) atau habanero dengan tingkat kepedasan yang tinggi. Terpikat dengan tampilan cantiknya di kios pedagang dengan kombinasi hijau-jingga hingga merah cerah, saya merunutnya ke lahan. Perdu yang lumayan tinggi ini banyak tumbuh di pematang sayuran. Pernah mencobanya sebagai manisan dengan rasa yang unik.

4. Calla Lily

Calla lily cantik eksotik dari Dieng (dok pri)
Calla lily cantik eksotik dari Dieng (dok pri)
Tampil dalam sajian bouquet ataupun buah tangan pot tunggal, sama memikatnya. Itulah keelokan bunga Calla lily alias Zantedeschia aethiopica. Saya sempat menjumpainya tampil soliter di pojok kebun di sekitar Telaga Warna Dieng, Kabupaten Wonosobo. Bunganya mekar putih bersih berbentuk terompet bertangkai tunggal dari rumpun daun hijau bertotol putih. 

Pada waktu yang berbeda saya kembali melihatnya tampil pada parade kuntum putih di pelataran parkir kawasan Candi Arjuna Dieng. Si molek putih ini sebenarnya memiliki aneka warna cemerlang lainnya, mulai dari kuning cerah hingga magenta. Saat berkunjung ke Dieng, Anda dapat menikmati sajian Calla lily, baik dalam tampilan tunggal maupun dalam hamparannya.

Kebun calla lily di Dieng (dok pri)
Kebun calla lily di Dieng (dok pri)
Calla lily membutuhkan lingkungan sejuk, tanah lepas dengan drainase yang baik yang semuanya terpenuhi oleh lingkungan alam dataran tinggi Dieng. Melihatnya tumbuh subur dalam hamparan di kebun petani saat blusukan di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, menghadirkan rasa 'ayem'. 

Petani di Dieng mendapatkan sumber pendapatan dengan mengandalkan kenaekaragaman hayati dan bermodalkan daya dukung lokalnya. Semoga mekarlah kelopak Calla lily yang menebar damai, harapan dan kesejahteraan penanamnya bahkan setiap penikmatnya serta menjadi sarana kemakmuran petani Dieng bersama hasil panen kentang, carica, Lombok Dieng dan aneka hasil bumi negeri di atas awan. 

5. Cantigi

Olala ada tampilan nan cantik dari perdu setinggi sekitar 2 m ini. Tegak tegar di tengah kegersangan, bertahan diantara kepulan asap belerang, berbedak debu, berginci pucuk daun merah merona. Teringat inilah tampilan si cantik cantigi gunung (Vaccinium varingiaefolium) alias manis rejo (Jawa).

cantigi cantik di Kawah Sikidang Dieng (dok pri)
cantigi cantik di Kawah Sikidang Dieng (dok pri)
Merespon kerasnya alam sekitar yaitu sengatan matahari dan kerasnya tamparan angin, batang cantigi meliuk liat keras dan berakar kuat berjangkar ke bumi. Tanamannya menjadi penopang dan tempat berpegangan para pendaki, batangnya menjadi bahan arang penduduk sekitar. Tajuknya cukup menjadi pelindung peneduh, saat di kawah Sikidang seorang gadis kecil berbaju pink berteduh di kerimbunan cantigi memerah.

Untuk menyimpan air, daun cantigi agak menebal dengan bentuk  melonjong. Gradasi warna dari kemerahan saat muda menjadi oranye hingga menghijau menjadi persinggahan mata di hamparan kawah yang panas gersang. Daun mudanya biasa dilalap penduduk sekitar kawah sehingga aman juga untuk survival pendaki.

Bunganya cantik berbentuk rangkaian berwarna merah marun dengan bentuk meruncing dan saat menjadi buah membulat dari hijau beralih ke hitam keunguan penanda kandungan pigmen antosianin, menurut penduduk setempat buahnya juga edible aman dimakan. Beberapa kajian yang mencoba mendayagunakan buah cantigi diantaranya pemanfaatan kandungan antosianin yang potensial sebagai antioksidan.

Terima kasih cantigi cantik yang meneladankan kearifan kekuatan bertahan di beratnya medan alam bukan dengan menentang namun memodifikasi diri seraya tetap memberikan diri berguna bagi lingkungan sekitarnya.

Terpikat dengan lima flora eksotik Dieng? Yuk mari berkunjung ke negeri di atas awan. 

Salam dari Dieng

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun