Petani di Dieng mendapatkan sumber pendapatan dengan mengandalkan kenaekaragaman hayati dan bermodalkan daya dukung lokalnya. Semoga mekarlah kelopak Calla lily yang menebar damai, harapan dan kesejahteraan penanamnya bahkan setiap penikmatnya serta menjadi sarana kemakmuran petani Dieng bersama hasil panen kentang, carica, Lombok Dieng dan aneka hasil bumi negeri di atas awan.Â
5. Cantigi
Olala ada tampilan nan cantik dari perdu setinggi sekitar 2 m ini. Tegak tegar di tengah kegersangan, bertahan diantara kepulan asap belerang, berbedak debu, berginci pucuk daun merah merona. Teringat inilah tampilan si cantik cantigi gunung (Vaccinium varingiaefolium) alias manis rejo (Jawa).
Untuk menyimpan air, daun cantigi agak menebal dengan bentuk  melonjong. Gradasi warna dari kemerahan saat muda menjadi oranye hingga menghijau menjadi persinggahan mata di hamparan kawah yang panas gersang. Daun mudanya biasa dilalap penduduk sekitar kawah sehingga aman juga untuk survival pendaki.
Bunganya cantik berbentuk rangkaian berwarna merah marun dengan bentuk meruncing dan saat menjadi buah membulat dari hijau beralih ke hitam keunguan penanda kandungan pigmen antosianin, menurut penduduk setempat buahnya juga edible aman dimakan. Beberapa kajian yang mencoba mendayagunakan buah cantigi diantaranya pemanfaatan kandungan antosianin yang potensial sebagai antioksidan.
Terima kasih cantigi cantik yang meneladankan kearifan kekuatan bertahan di beratnya medan alam bukan dengan menentang namun memodifikasi diri seraya tetap memberikan diri berguna bagi lingkungan sekitarnya.
Terpikat dengan lima flora eksotik Dieng? Yuk mari berkunjung ke negeri di atas awan.Â
Salam dari Dieng
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H