Penamaan unik oleh masyarakat desa Tlogolele, kecamatan Selo di lereng G. Merapi, mereka menyebutnya crobo (bahasa jawa, artinya ceroboh). Kami suka mengambil sari pembelajarannya, lah kalau tanaman T. diversifolia eh si crobo saja tidak ceroboh menjaga bumi, mengapa kita yang suka ceroboh memelihara kelestarian bumi? Saat petani membenamkan pangkasan T. difersifolia ke lahannya, beliau juga sedang memanen hasil pabrik pupuk lokal merk 'crobo yang tidak ceroboh'.
4. Budidaya lorong penyedia bahan organik
Hijauan pangkasan ini menambah kesuburan tanah semisal, gliricidae kaya dengan unsur nitrogen sehingga dapat mengurangi penggunaan input dari luar. Kalau ada pepatah pagar makan tanaman, ini malah sebaliknya, pagar menjadi pabrik pupuk di lahan petani. 'Menggunakan pupuk cap apa, Pak? 'Ini pupuk cap pagar' demikian seloroh petani.
Berdasarkan empat contoh dalam paparan di atas, terlihat bahwa petani memiliki kemampuan menyediakan sendiri pupuk yang dibutuhkannya, entah mencukupi seluruh kebutuhan atau setidaknya mengurangi sebagian kebutuhan. Penerapan prinsip LEISA yang bersendikan muatan lokal. Pabrik pupuk di lahan petani, mengapa tidak?
Catatan: artikel penyemangat bagi para teruna kebun yang sedang bersama belajar menulis di kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H