Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Pabrik Pupuk di Lahan Petani, Mengapa Tidak?

1 Maret 2018   21:07 Diperbarui: 4 Maret 2018   18:52 2387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Paitan - T. diversifolia (dok pri)
Paitan - T. diversifolia (dok pri)
Lain lagi dengan model petani sayuran. Beliau bisa menggunakan pangkasan tanaman Tithonia diversifolia, alias the tree marigold, Mexican tournesol, Mexican sunflower, Japanese sunflower  atau paitan yang banyak tumbuh di pagar pembatas lahan ataupun pinggiran tebing sungai. Tanaman yang termasuk perdu gulma ini memiliki perakaran dalam dan menyebar sehingga sering digunakan sebagai penguat tebing. Lah pangkasannya yang berdasarkan analisis cukup kaya akan beberapa unsur hara semisal K bisa digunakan untuk pupuk tanaman sayuran. Model ini banyak dikembangkan di Kenya Afrika dan India.

Penamaan unik oleh masyarakat desa Tlogolele, kecamatan Selo di lereng G. Merapi, mereka menyebutnya crobo (bahasa jawa, artinya ceroboh). Kami suka mengambil sari pembelajarannya, lah kalau tanaman T. diversifolia eh si crobo saja tidak ceroboh menjaga bumi, mengapa kita yang suka ceroboh memelihara kelestarian bumi? Saat petani membenamkan pangkasan T. difersifolia ke lahannya, beliau juga sedang memanen hasil pabrik pupuk lokal merk 'crobo yang tidak ceroboh'.

4. Budidaya lorong penyedia bahan organik

Alley cropping - budidaya lorong (sumber: National Farmers Union)
Alley cropping - budidaya lorong (sumber: National Farmers Union)
Ada lagi model budidaya lorong atau alley cropping. Penanaman dilakukan diantara jajaran pagar tanaman. Tanaman pagar yang digunakan biasanya yang cepat tumbuh dan tahan pangkas, semisal tanaman Gliricidae atau gamal alias ganyang mati alang-alang. Tanaman yang diusahakan bisa beraneka mulai dari tanaman pangan jagung dan kacang-kacangan hinga tanaman sayuran. Secara berkala petani memangkas pagar tanaman dan hasil pangkasannya untuk memupuk tanaman yang diusahakan.

Hijauan pangkasan ini menambah kesuburan tanah semisal, gliricidae kaya dengan unsur nitrogen sehingga dapat mengurangi penggunaan input dari luar. Kalau ada pepatah pagar makan tanaman, ini malah sebaliknya, pagar menjadi pabrik pupuk di lahan petani. 'Menggunakan pupuk cap apa, Pak? 'Ini pupuk cap pagar' demikian seloroh petani.

Berdasarkan empat contoh dalam paparan di atas, terlihat bahwa petani memiliki kemampuan menyediakan sendiri pupuk yang dibutuhkannya, entah mencukupi seluruh kebutuhan atau setidaknya mengurangi sebagian kebutuhan. Penerapan prinsip LEISA yang bersendikan muatan lokal. Pabrik pupuk di lahan petani, mengapa tidak?

Catatan: artikel penyemangat bagi para teruna kebun yang sedang bersama belajar menulis di kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun