Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Bermain Dua Empat Berlatih Kreatif Merakit Alternatif

24 Januari 2018   22:15 Diperbarui: 25 Januari 2018   17:18 1138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berlatih Merakit Alternatif Pencapaian Tujuan

Berangkat dari pemahaman bahwa permainan sederhana ini bisa melatih arithmetical mental dan fast thinking mari kita mengupasnya untuk tujuan yang berbeda. Pada dasarnya hitung menghitung adalah bahasa dengan mempergunakan simbol angka, saling melengkapi antara logika angka dan logika verbal.  

Ini sekedar penjelasan di cakruk teruna kebun. Mari kita bayangkan bilangan 24 adalah target perusahaan/kebun dimanapun Anda ditempatkan. Angka kartu yang terbuka dari kocokan adalah kondisi eksisting saat ini, dapat berupa data/topangan yang disediakan ataupun hasil identifikasi. Lah setiap kita akan main pipalanda atau model operasional lainnya hingga target tujuan tercapai. Bermula dengan mempergunakan setiap komponen temuan dalam pencapaian tujuan. Bisa jadi dengan mengeliminasi komponen dengan cara mengurangkannya dengan komponen tersebut semisal + (10-10) dan seterusnya.

Mungkin simulasi ini terlalu sederhana, pipalanda bisa berupa interaksi antar bagian ataupun data, kemampuan menganalisis, sintesis maupun elaborasi data, serta menggerakkan personil. Alternatif pemecahan masalah dan pencapaian tujuan dengan pendekatan teknis maupun manajerial. Optimalisasi melalui sinergi, efisiensi maupun kajian efektivitas. Implementasi dari analogi bermain dua empat yang menghasilkan sederetan rakitan alternatif pemecahan masalah atau pencapaian tujuan.

Tentunya sangat diperlukan spontanitas serta keberanian mengemukakan pendapat, sebrilian apapun ide seseorang tidak akan dimengerti oleh orang lain apabila tidak dikemukakan. Ungkapan 'cara itu mah aku juga mengerti, sudah ada dalam pemikiran saya' menjadi ketinggalan zaman, bukan cara now kalau tidak berani mengekspresikannya. Pun diperlukan kebesaran hati saat aneka alternatif menuju angka 24 dikaji efisiensi dan efektivitasnya dan ide kita gugur di perjalanan. Untuk efisiensi sumberdaya tentu akan dilakukan telaah atas aneka rakitan alternatif.

Bermain Dua Empat Menyenangkan

Menimbang bahwa permainan kartu sederhana ini menjadi wahana penyemaian bibit berfikir merakit alternatif, tentunya layak dicoba sebagai alternatif permainan dalam keluarga. Berikut alternatif cara meramunya agar menjadi menyenangkan, bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing keluarga:

  • Permainan makin asik bila diikuti oleh ayah bunda dan buah hati, permainan yang membuhul kebersamaan sambil memperkenalkan pola operasional sederhana. Tak selamanya orang tua menang loh, tak jarang cara berfikir simple kanak-kanak menelorkan alternatif yang simple efisien.
  • Utamanya permainan sebagai rekreasi dengan menjauhkan rasa alergi pada bilangan. Setiap empat bilangan yang terbuka memiliki seribu jalan menuju ke hasil akhir 24, apabila belum didapatkan caranya itu hanya masalah waktu, ayook kartu dikocok lagi saja. Tidak perlu memakai trik hukuman.
  • Menarik apabila diikuti dengan pencatatan alternatif penyelesaian operasional menuju ke 24. Melatih dengan membiasakan mencatat dan menjadi dokumentasi betapa kayanya varian alternatif menuju ke 24.

Nah kalau dicermati dengan sungguh bermain dua empat yang sederhana dan menyenangkan ini dapat disulap menjadi sarana ampuh berlatih kreatif merakit pola berfikir alternatif kan ya.

[hasil kocokan kartu terbuka angka 3, 5, 7, 9 Mau ikut main? Terima kasih Anda ikut bermain dua empat]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun