Perajin Pandan Kayong Utara (artikel Petrus Kanisius)
Kearifan lokal dari Timur Laut:Â Pesan Tersirat dari Sebungkus Nasi Kuning Manado.Syarat minimal dalam kurasi akhir tahun ini adalah lima (5) artikel, untuk memenuhi ketersebaran kebun Nusantara, disertakan enam (6) artikel, bonusnya kembali menyelipkan tulisan sendiri. Menyantap sebungkus nasi kuning Menado, mengusik pikiran tentang apakah pesan tersirat yang hendak disuratkan?
Screenshot tulisan di Kompasiana
Pembungkusnya adalah daun
woka atau
busung Sulawesi yang termasuk genus Livistona. Meningkatnya permintaan akan daun woku ini menyebabkan perburuan daun woku ke hutan desa. Keprihatinan akan penurunan populasi pohonnya, melahirkan himbauan dan pengaturan untuk menjolok pelepah tanpa menebang dengan memperhatikan siklus pembentukan pohonnya. Upaya konservasi dengan tetap mempertimbangkan kebutuhan masyarakat lokal mendukung wisata kuliner. Nasi kuning Manado adalah 'surat terbuka' kearifan lokal Bumi Nyiur Melambai tentang pemanfaatan sumberdaya alam lokal demi kesejahteraan dengan tetap memperhatikan aspek kelestarian alam. Terima kasih sebungkus nasi kuning Manado, pembelajaran dari Kebun Nusantara.
Nasi Kuning Manado (dok pri)
Landak bermoncong panjang dari Papua,
Lalaa Mamar sistem pengelolaan lahan di Rote, Candi Dwarawati di Dieng, peran Jelutung dalam restorasi gambut di Sepucuk - Ogan Komering Ilir, tradisi perajin tikar pandan di Kayong Utara hingga sebungkus nasi kuning Manado adalah pewakil kebun Nusantara. Betapa setiap jengkal kebun Nusantara menebarkan pembelajaran kearifan lokal untuk bersyukur melalui hidup damai dalam masyarakat memelihara lingkungan. Selamat belajar kearifan lokal dari kebun Nusantara.
Salatiga, 18 Januari 2018
Salam, Prih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Inovasi Selengkapnya