Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Nggege Mangsa" dan Pentingnya Pengendalian Diri dalam Hidup

11 Januari 2018   09:46 Diperbarui: 11 Januari 2018   19:04 1249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nggege mangsa hanya akan membawa kecemasan (dok pri)

Rasa nggege mangsa, keserakahan merengkuh hari esok menjadi hari ini, berpotensi merusak relasi dengan alam. Pencapaian tujuan dengan eksploitasi sumber daya alam melebihi daya dukung alam. Terganggunya relasi dengan alam mengundang kecemasan ekologis yang berdampak lokal hingga global.

Nggege Mangsa dan Relasi dengan Pencipta

Sebagai pribadi setiap kita selain terikat dalam relasi sosial, relasi dengan alam juga ada dalam relasi dengan Sang Pencipta. Pernyataan eksistensi diri, sebagai bagian titah bersama dengan sesama dan alam akan tunduk pada penataan sang Pencipta. Merancang mangsa dengan kekuatan pribadi meniadakan izin Pencipta. 

Falsafah mbudidaya linambaran nyenyuwun marang Gusti, berupaya menggapai cita berlandaskan permohonan kepada Tuhan, wujud pernyataan manusia yang terikat dalam relasi dengan Pencipta. Nggege mangsa keserakahan merengkuh hari esok menjadi hari ini, mulai mengusik relasi dengan Pencipta, melahirkan kecemasan krisis identitas, menumbuhkan benih prasangka buruk pada penyelenggaraan Illahi.

Pengingat untuk tidak nggege mangsa, keserakahan merengkuh hari esok menjadi hari ini, berkenaan dengan etika dan filsafat manusia. Nggege mangsa yang mengait pada setiap aspek kehidupan semisal proses penyembuhan dari sakit, keberhasilan studi, kenaikan pangkat maupun jabatan. Melekat dengan sikap hidup yaitu pengendalian diri dan pernyataan jati diri sebagai individu, relasi sosial, relasi alam dan relasi dengan Pencipta. Sebuah pengingat bahwa 'Keserakahan merengkuh hari esok menjadi hari ini hanya akan membawa kecemasan'. Selamat berproses.

Bagian dari pengingat diri. Salatiga, 11 Januari 2018 (tidak berhasil menyematkan huruf e taling, e pada nggege dibaca seperti e pada kata sate)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun