Sehat adalah dambaan setiap insan. Berbagai upaya dilakukan untuk menjauhi kondisi sakit. Adakalanya kita tak mampu menghindar dari sakit. Berdiam diri sejenak saat sakit ataupun terlibat mendampingi sahabat atau kerabat yang sakit, kita bisa melihat sisi lain dari rasa sakit, yaitu sakit dan pembaharuan komitmen relasi. Mengapa begitu, bagaimana alurnya, mari kita simak bersama.
Pembaharuan Komitmen Relasi dengan Sesama
Saat seseorang sakit, relasi dengan sesama sangat diperlukan. Hal standar adalah perlunya seseorang yang mengantar ke dokter atau rumah sakit, memerlukan pertolongan petugas rumah sakit. Kemampuan berkomunikasi efektif sejajar saling menghargai sungguh diperlukan. Membangun relasi kepercayaan kepada setiap orang yang diperjumpakan untuk menolong si sakit. Bisa dibayangkan apabila si sakit ataupun pendamping bawaannya curiga melulu.
Mendengar kerabat sakit, menggerakkan banyak orang dimanapun, sedang memiliki kesibukan apapun untuk menyegerakan diri menghampiri menyatakan empati rasa kasih sepenanggungan. Dukungan kesehatian dari kerabat dan sesama sangat mempengaruhi kemajuan upaya tindakan kesehatan. Energi pergerakan kekerabatan yang diubahkan menjadi energi pengubahan sakit menjadi sembuh.
Bagi si sakit yang terbiasa mandiri dan memiliki rasa 'ewuh pekewuh' yang tinggi, kondisi ini tidak selalu mudah. Menata hati menerima limpahan empati dari berbagai pihak mendatangkan rasa 'koq merepotkan banyak teman'. Hanya dengan menundukkan hati, membuka diri menerima pernyataan kasih dari banyak pihak dan menerimanya sebagai cara mencintai diri, terkuak senyum tulus penuh terima kasih atas empati dari sesama.
Saat sakit dan menjadi pendamping si sakit adalah saat pembaharuan komitmen relasi dengan sesama. Kembali disadarkan bahwa setiap kita adalah bagian makluk sosial yang terhubung dengan sesama. Seseorang yang menyukuri memerima limpahan empati dimampukan untuk dengan senang hati menyatakan empati kepada sesamanya. Dari sakit menumbuhkembangkan rasa empati.
Pembaharuan Komitmen Relasi dengan Alam
Saat sakit maupun mendampingi orang sakit adalah saat kita sejenak 'terpisah dari alam bebas'. Â Entah terpisah secara fisik ataupun secara emosional. Memandang alam bebas walau sekilas melalui jendela kamar, saat perjalanan ke dokter ataupun rumah sakit adalah anugerah tak terkira. Kita menjadi semakin menikmati dan menghargai alam, alam menjadi bagian inspirasi penyembuhan. Bagi si sakit yang memiliki hobi dolan ke alam, kerinduan menikmati alam bebas menjadi daya dorong untuk segera sembuh.
Sebagai sarana kesembuhan selain menerima paket pengobatan, si sakit dan keluarganya senantiasa mencari upaya pelengkapnya. Meningkatkan stamina tubuh dan pengobatan pelengkap maupun alternatif dengan bahan alami sehat. Saat ini marak dengan gaya hidup sehat dengan aneka jus buah maupun sayuran. Rebusan aneka daun spesifik untuk pengobatan penyakit tertentu.
Pembaharuan Komitmen Relasi dengan Sang Pencipta
Saat seseorang ataupun anggota keluarganya terpuruk sakit, kemana hendak mengadu? Tentunya hanya kepada Sang Pencipta, sang pemberi hidup, Sang Tabib Agung yang berkuasa menyembuhkan. Dalam hening kondisi sakit bisa dirasakan sebagai cara pemeliharan Illahi atas diri manusia. Saatnya titah disadarkan akan posisi diri yang sangat lemah dan kecil dihadapanNya.
Bila topan k'ras melanda hidupmu, bila putus asa dan letih lesu. Berkat Tuhan satu-satu hitunglah, kau niscaya kagum oleh kasihNya. Amung pracaya iku uwiting karosanku, hanya percaya menjadi pohon kekuatanku... Lantunan syukur dan permohonan yang menjadi sebagian dasar pengakuan bahwa kehidupan kita ada dalam rengkuhan kasih Tuhan. Semua tertata dalam harmoni dan keselarasan.
Merangkum pembaharuan komitmen relasi, saatnya titah memohon berkat tercurah melalui sesama, dokter dan petugas paramedis dan semua orang yang diperjumpakan, permohonan alam dan hasil alam sebagai sarana tercurahnya berkat kesembuhan. Nah kan kondisi sakit maupun mendampingi kerabat yang sedang sakit menjadi buah permenungan sakit dan pembaharuan komitmen relasi dengan Sang Pencipta, sesama maupun dengan alam. Selamat mensukuri berkat kesehatan, bagi sahabat yang sedang sakit mari semangat berjuang, hati yang gembira adalah obat.
Salam sehat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H