Kondisi Eksisting Desa Ngargoloko
Desa Ngargoloka, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolaliberada di lereng Timur gunung Merbabu. Menurut cerita rakyat, Desa Ngargaloka adalah salah satu tempat persinggahan ziarah perjalanan Ki Hajar Saloka. Beliau merasa puasakan kondisi alam setempat dan berharap suatu saat lereng Timur gunung Merbabu ini menjadi daerah ramai dan terkenal. Ngargaloka berasal dari kata dasar arga dan loka, arga berarti gunung, loka layaknya gembiraloka bermakna tempat. Ngargaloka, berarti tempat gunung juga tempat menikmati gunung sesuai dengan kondisinya yang berada di lereng gunung Merbabu. Loka memiliki makna lain yaitu terkenal, tenar karena ramai.
Sebagai desa teratas yang tepat di bawah hutan, Ngargasoka diberkahi air yang melimpah. Saat saya menengok bak tandon air yang berada di dekat kantor balai desa,terdengar gemericik aliran air dan pralon aneka ukuran penyalur ke rumah penduduk mengalir dengan deras. Semoga pemeliharaan sumber air dilakukan dengan cermat.
Berkah juga dibarengi dengan tanggung jawab. Desa Ngargoloko yang berada di lereng gunung yang terjal sekaligus tepi hutan selain diberkati tanah yang subur juga mesti dibarengi tingkat kewaspadaan yang tinggi. Pada musim penghujan desa ini termasuk kawasan rawan longsor dan pada musim kemarau rawan kebakaran.
Energi Lokal
Mari simak potret ketersediaan energi lokal selaku komponen energi terbarukan di Desa Ngargoloko. Berbasis daerah penyangga hutan dengan karakter khasnya juga keberadaan ternak besar berupa sapi potongdan sapi perah, inilah beberapa potensi energi lokal kekayaan Desa Ngargoloko.
- Â Kayu bakar rencek/guguran ranting dari hutan
Sebagai desa pemangku hutan, mari simak hutan sebagai pemasok energi lokal. Hutan menyediakan sumberdaya energi lokal yang melimpah. Berjumpa beberapa ibu yang menyunggi kayu bakar di kepala, terjawab mengapa program pembagian tabung gas di daerah setipe ini tak selalu diterima dengan mudah. Ketersediaan energi berbasis biomasa yang melimpah merupakan anugerah alam. Kayu bakar rencek bagian dari kedaulatan energi Desa Ngargoloko dan daerah dengan kondisi ekologis setipe.
Tentunya yang perlu diwaspadai adalah apabila perencek hutan ini ternyata menebang sebagian kayu hutan, sehingga menjadi bagian dari petugas kehutanan dan aparat desa untuk senantiasa mengawal dan mengedukasi masyarakat setempat untuk memelihara kelestarian hutan sekaligus berperan dalam pengendalian longsor dan kebakaran hutan.
Masyarakat Ngargoloko merasakan keadilan pemberian alam setempat, bukankah adil tidak harus menerima sama besar sama bentuk?
- Â Ketersediaan air bersih
Mengapa ketersediaan air menjadi bagian dari energi lokal? Pada umumnya dibahas energi berbasis air semisal Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dimana aliran air memutar turbin generator pembangkit listrik. Ataupun energi mikrohidro yang memanfaatkan aliran air dan energi gravitasi. Pada sisi sebaliknya, betapa sering energi listrik digunakan untuk mendapatkan air bersih, semisal menaikkan air dari sumur bor dengan energi listrik.
Berdasarkan data desa Ngargoloko, Kecamatan Ampel dalam Angka 2016, tidak ada pelanggan PDAM dan dari 519 rumah tangga, yang berlangganan listrik sebanyak 244 KK atau 47%. Meski tanpa data serapan konsumsi listrik (kwh) terindikasi potensi penghematan penggunaan tenaga listrik dengan ketersediaan air bersih yang melimpah.
- Â Potensi biogas dari kotoran ternak sapi
Berdasarkan data desa Ngargoloko, Kecamatan Ampel dalam Angka 2016, pada tahun 2015 dijumpai ternak besar sapi potong dan sapi perah masing-masing sebanyak 195 dan 391 ekor atau total 586 ekor. Berdasarkan kajian pustaka, setiap ekor sapi dewasa menghasilkan sekitar 25 kg kotoran perhari, kadar bahan kering sekitar 20%, biogas yang dihasilkan berkisar antara 0,023 -- 0,040 m3/kg bahan kering. Berdasarkan estimasi minimal akan didapat 586*25*0,2*0,03 = 87,9 m3 biogas per hari.
Energi dari biogas ini dapat dikonversi menjadi energi untuk memasak, penerangan maupun bentuk tenaga yang lain. Semuanya menjadi bagian dari energi lokal pendukung kedaulatan energi. Tentunya diperlukan mekanisme pengelolaan semisal pembentukan kelompok peternak yang saling berdekatan sehingga digester maupun biogas power plant lebih terpadu efisien.
Pengelolaan Kedaulatan Energi Lokal Berbasis Kearifan Lokal
Pemahaman bahwa setiap lokasi termasuk Desa Ngargoloko memiliki kekhasan energi lokal.Setiap daerah memiliki permasalahannya yang khas semisal Desa Ngargoloko yang termasuk rawan longsor di musim penghujan dan kebakaran hutan di musim kemarau.Maka pengelolaan energi lokalpun bersifat khas.
Pola khas daerah tepian hutan yang memiliki pengetahuan lokal yang berkembang menjadi kearifan lokal layak menjadi dasar pijakan pengelolaan energi lokal. Semisal mengambil dari hutan secukupnya, mengambil hanya yang diberikan oleh hutan melalui guguran ranting (rencek). Memelihara smber air dengan seksama agar tidak berhenti mengalirkan berkat bagi warga. Memadukan aktivitas pemeliharaan alam potensi desa melalui kultur budaya semacam merti desa, bersih desa juga dilakukan di Desa Ngargoloko.
[Terima kasih desa Ngargaloka, meski baru selayang pandang, kiranya kami bisa belajar menyesap sari pembelajaran alammu. Artikel penyemangat bagi para teruna kebun untuk bersama belajar menulis melalui wahana Kompasiana]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H