Mohon tunggu...
Ni Putu Putri Angreni
Ni Putu Putri Angreni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

I'm just starting :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa UNEJ Tingkatkan Kecukupan Gizi untuk Penanggulangan Stunting di Desa Bandilan tentang

28 November 2022   19:39 Diperbarui: 28 November 2022   20:18 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Bandilan merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Prajekan, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, yang menjadi salah satu desa lokus penanggulangan stunting akibat angka kejadian yang tinggi sejak tahun 2020. Ibu dan anak di Desa Bandilan perlu diberikan peningkatan pengetahuan gizi untuk pencegahan stunting. Selain itu, masyarakat juga perlu diberikan pemahaman tentang dampak stunting terhadap tumbuh kembang anak. Hal inilah yang mendorong Kelompok Program Mahasiswa Berdesa Universitas Jember menggagas sosialisasi dan demonstrasi pembuatan MPASI.

Mahasiswa UNEJ
Mahasiswa UNEJ

Tujuan dari kegiatan ini adalah agar masyarakat Desa Bandilan, khususnya ibu hamil, menyusui, dan yang memiliki anak balita memahami apa itu stunting secara mendalam dan mau melakukan upaya-upaya pencegahan dengan memastikan kecukupan gizi anak. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 6 November 2022 yang bertempat di Kantor Desa Bandilan. Ibu-ibu yang menghadiri kegiatan ini tampak antusias, terutama ketika dilakukan demonstrasi memasak MPASI yaitu pudding jagung.

Mahasiswa UNEJ
Mahasiswa UNEJ

Kegiatan ini mendapatkan tanggapan positif dari para peserta. Menurut salah satu ibu yang memiliki anak balita, sosialisasi ini mampu membuatnya semakin sadar bahwa pemenuhan gizi anak sejak lahir sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang dan kecerdasan anak. Selain itu, peserta juga mengaku semakin bersemangat untuk memanfaatkan sumber daya pangan sekitar untuk diolah menjadi MPASI. 

Desa Bandilan sudah dikenal memiliki komoditas pertanian berupa padi, jagung, dan buah-buahan yang dapat diolah menjadi bahan pangan. Ibu-ibu peserta sosialisasi juga menyadari bahwa pemenuhan gizi harian bukan berarti menyediakan makanan yang banyak dan mahal, melainkan menu sederhana tetapi beragam, dan harganya tetap terjangkau.

Pihak perangkat desa berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara kontinyu untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di Desa Bandilan. Terlebih, anak-anak adalah generasi masa depan yang membutuhkan perhatian khusus dalam masa tumbuh kembangnya. Masyarakat juga berharap, kegiatan dengan tujuan penanggulangan stunting ini dapat dilaksanakan dengan lebih menarik dan variatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun