Mohon tunggu...
Nahariana P
Nahariana P Mohon Tunggu... -

segelas coklat panas dan sepotong muffin

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Serial Situasi: Kosan Bu Selsa [1]

31 Oktober 2013   00:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:48 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Coba deh lu liat gaya orang-orang Asia berfoto di sosial media. Kebanyakan kan mereka foto bareng makanan trus trus ... tangannya membentuk huruf V." Padahal, Unao sendiri yang biasa berpose bareng bakwan sambil nyengir setan dengan tangan 'peace'nya saat acara makan-makan di warung Mak Kit. Benar-benar najis tralala!

Hanya berselang beberapa detik, mata Nana kembali menemukan sosok lelaki yang menyeruduknya tadi. Posisi lelaki itu kini menatap lekat-lekat jajaran senjata api yang tersimpan rapat di dalam lemari kaca.

Ragu, Nana mendekati jajaran laras panjang itu. Ia ingin membuktikan siapa pemilik wajah di balik punggung berkaos biru itu, bukan menikmati isi museum.

Mula-mula Nana menjajari, pura-pura berkonsentrasi dengan benda-benda di depannya. Kemudian mata Nana mulai mengeksekusi. Pandangannya menemukan sepatu kets, gelang hitam berbahan benang katun, jam tangan gambar lumba-lumba biru dan cincin akik hijau.

Ini ...

Wajah Nana didongakkan ke arah jam tiga sekira enam puluh derajad garis linear. Nana berteriak dalam mulut terbekap tangannya sendiri.

Merasa ada sesuatu (atau seseorang) di dekatnya, lelaki itu menoleh. Kedua pasang mata itu beradu.

***

Seorang perempuan dengan carier hitam yang menutupi hampir separuh tubuh bagian atas berdiri di depan pagar besi. Terik matahari bulan Mei berpendar sempurna dari teralis besi berwarna putih yang sepertinya catnya masih baru. Ada bau menusuk hidung manakala berdiri di sana, aroma zat kimia. Perempuan itu urung memencet bel pintu yang berada tepat di bawah nomor rumah, 13. Ia malah mengusap HPnya, mengecek posisi dengan peta GPSnya dan memastikan alamat yang tertera di pesan elektroniknya adalah rumah yang kini ada di depan hidungnya.

Jalan Pelangi nomor 13 ...

Teeet ... Teeet ...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun