Bagian III: Bisikan dalam Kegelapan
Saat malam tiba, para penyelidik masuk lebih dalam ke dalam rumah sakit jiwa. Suara-suara berbisik bergema di sepanjang koridor, tetapi kata-kata mereka tetap tidak dapat dipahami.Â
Tim berpencar untuk menjelajahi sayap-sayap bangunan yang berbeda, di mana mereka menemukan manifestasi rasa sakit dan keputusasaan.
Rudang, dalam usahanya mencari pemahaman, mendapati dirinya dihantui oleh penampakan para mantan dokter dan pasiennya. Kisah-kisah tragis mereka membanjiri pikirannya, membuatnya sulit untuk membedakan kenyataan dan ilusi yang menghantui.
Keberanian Eron goyah ketika dia berhadapan dengan entitas jahat yang tampaknya memberi makan rasa takut.Â
Makhluk itu memanipulasi persepsinya, membuatnya meragukan kewarasannya, dan dia mendapati dirinya terperangkap dalam lingkaran teror yang mengerikan.
Bagian IV: Mengungkap Kejahatan
Seiring berjalannya malam, kemampuan Ngena mencapai tingkat yang lebih tinggi, yang memungkinkannya untuk berkomunikasi secara langsung dengan roh-roh yang terperangkap.Â
Dia menemukan bahwa kejahatan kuno telah berakar di rumah sakit jiwa, menggunakan jiwa-jiwa yang tersiksa sebagai wadah untuk memperpanjang keberadaannya.
Entitas jahat tersebut telah terbangun oleh gangguan para peneliti, memanfaatkan ketakutan dan kerentanan mereka. Kehadirannya yang menyeramkan semakin kuat, mengancam untuk memakan bukan hanya roh-roh yang terperangkap tetapi juga anggota tim yang masih hidup.