Mohon tunggu...
Novy Puspa Rahmawati
Novy Puspa Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Fotografi adalah hal yang paling menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Digitalisasi Televisi Membuka Jendela Dunia

11 Juni 2022   00:38 Diperbarui: 15 Juni 2022   23:13 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perubahan zaman semakin lama semakin menuntut kita untuk beralih ke era digitalisasi, tak terkecuali bagi siaran televisi. Dikarenakan semakin berkembangnya teknologi tentunya para penonton sangat menginginkan tayangan yang berkualitas lebih baik lagi.

Indonesia telah menerapkan siaran TV analog sekitar 60 tahun lamanya. Seiring dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan pemanfaatan  spektrum frekuensi 700 MHz yang saat ini dipakai untuk menyiarkan TV analog, maka diharuskan berpindah ke siaran TV digital. Untuk itu, Kominfo akan melakukan migrasi televisi analog ke digital  atau Analog Switch Off (ASO).

Digitalisasi sendiri memiliki arti pengalihan atau konversi dokumen dan data existing (data yang sudah ada) dari format analog ke digital.

            Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, "Media itu membuka jendela informasi masyarakat, jadi harus tetap bertahan agar tetap berkembang, dengan mereformulasi visi dan menentukan apa yang dapat dilakukan di masa disrupsi teknologi dan dampak pandemi,"

PENGERTIAN SIARAN TV DIGITAL

Siaran televisi digital adalah siaran televisi yang menggunakan modulasi sinyal digital dan sistem kompresi akan menghadirkan kualitas gambar yang lebih bersih, suara yang lebih jernih. Siaran TV digital juga sudah menggunakan teknologi yang canggih, sehingga hanya menampilkan gambar yang kualitasnya bagus atau jernih.

Kementerian Komunikasi dan Informatikan (Kemkominfo) menyampaikan masyarakat tidak perlu panik dan harus meluruskan persepsi mengenai TV digital. Banyak yang mengira bahwa siaran televisi digital itu berbayar, internet, berlangganan kabel atau satelit, pola pikir itu salah. 

KEGUNAAN SET TOP BOX 

Siaran TV digital gratis, tidak berbayar, menggunakan antena biasa. Peralihan televisi dari analog ke digital membuat pengguna TV analog harus menggunakan alat tambahan untuk menghubungkannya menjadi digital, yaitu Set Top Box.

Set Top Box merupakan alat penangkap sinyal siaran. Jenisnya ada beberapa yakni DVB-T2, DVB-C, DVB-S, dan DVB-IPTV. Sedangkan di Indonesia menggunakan DVB-T2 untuk menangkap siaran TV digital. STB adalah alat untuk mengkonversi sinyal digital menjadi gambar dan suara yang dapat ditampilkan di TV analog biasa. 

STB ini juga sudah mendukung digital video broadcasting -- second generation terrestrial (DVB-T2), standar televisi digital di Indonesia.

Berdasarkan laman resmi Kementerian Kominfo, setiap perangkat STB yang beredar, dirakit, dan digunakan di Indonesia, wajib mematuhi persyaratan teknis berdasarkan perundang-undangan. Ini diatur dalam peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 4 Tahun 2019, tentang Persyaratan Teknis Alat dan atau perangkat telekomunikasi untuk Keperluan Penyelenggaraan Televisi Siaran dan Radio siaran.  

PEMBERLAKUAN TV DIGITAL 

TV digital akan dilakukan di semua wilayah Indonesia pada tanggal 2 November 2022.

Perubahan televisi digital ini sangat perlu. Karena, siaran menggunakan sistem digital memiliki ketahanan terhadap gangguan dan mudah untuk diperbaiki kode digitalnya melalui kode koreksi eror. Akibatnya adalah kualitas gambar dan suara yang jauh lebih akurat dan beresolusi tinggi dibandingkan siaran televisi analog.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TV DIGITAL

Kelebihan Siaran televisi digital, kualitas gambar dan suara yang diterima pemirsa/penonton jauh lebih baik dibandingkan siaran analog, dimana tidak ada lagi gambar yang berbayang atau segala bentuk noise (bintik-bintik). Jadi, pemirsa akan mendapatkan siaran yang lebih baik lagi dari sebelumnya.

Kekurangan siaran TV digital adalah terlalu mahal bagi kalangan bawah/menengah mengakibatkan tidak semua orang bisa beralih dari TV analog ke TV digital, terlalu modern dan canggih sehingga diperlukannya perangkat tambahan, seperti Set Top Box (STB)

TANTANGAN MIGRASI TV DIGITAL

Tentunya, kita semua tahu bawa tantangan yang ada dalam Migrasi TV digital juga pasti ada,  kita akan membahasnya satu persatu, yaitu sebagai berikut :

  • Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan mematikan siaran televisi analog dan beralih ke TV digital tahun ini. Semua siaran TV analog akan dihentikan semuanya pada tanggal 2 November 2022.
  • Seluruh masyarakat harus menyiapkan TV yang sudah mendukung siaran digital atau TV analog dengan perangkat Set Top Box (STB) agar bisa mengakses siaran digital. STB berfungsi untuk mengkonversi sinyal digital jadi gambar dan suara yang bisa tayang di TV analog biasa.

Kendala yang masih dihadapi dalam merealisasikan migrasi tersebut adalah terkait payung hukum.

Menurut Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional (Mastel) Sigit Puspito Wigati Jarot, proses migrasi TV analog ke digital ini akan berdampak pada penurunan jumlah penonton atau pemirsa TV.

Disamping tantangan, migrasi TV digital juga mempunyai peluang untuk masyarakat Indonesia, yaitu sebagai berikut :

PELUANG TV DIGITAL 

Migrasi siaran televisi analog ke digital bisa menghemat pita frekuensi hingga 112 MHz. Ketersediaan frekuensi setelah migrasi siaran dari televisi analog ke digital juga akan berdampak pada persiapan adopsi jaringan 5G di Indonesia.

Stafsus Menkominfo Bidang Komunikasi Politik menyatakan migrasi TV digital dapat mendorong masyarakat untuk semakin produktif dengan memanfaatkan akses layanan internet. Menurutnya dengan akses itu, berbagai ide dan gagasan kreatif masyarakat dapat tersalurkan.

Dapat memberikan lapangan pekerjaan yang banyak bagi masyarakat, karena banyak perusahaan TV atau Ph di tuntut untuk membuat konten dan mereka memerlukan sumber daya manusia yang banyak untuk bersaing membuat konten di media TV digital.

PENYIARAN TV DIGITAL DI INDONESIA

Jika berbicara soal digital, yang dimaksud digital itu sendiri bukan televisinya namun siarannya. Penyiarannya menggunakan teknologi digital, kalau yang tadinya sinyal televisi dipancarkan dengan analog, sekarang sinyal televisi dipancarkan dengan digital. 

Penyiaran digital memungkinkan untuk meningkatkan kualitas gambar dan suara siaran. Penyiaran digital juga memungkinkan gambar menggunakan ratio 16:9. Jadi, jika pemirsa memakai TV layar lebar, gambarnya tidak akan gepeng lagi dan jika ada petir pun tidak akan menuruni kualitas gambarnya.

Gimana sih caranya bisa mendapatkan siaran televisi digital ? Mari kita bahas bersama.

PEMANCARAN SIARAN TV DIGITAL

Siaran dengan format digital dipancarkan dari perangkat yang bisa membawa sinyal digital baik berupa kabel, satelit, atau stasiun transmisi. Kemudian diterima di TV-TV flat zaman sekarang yang bisa menerima siaran digital.

kominfo.go.id
kominfo.go.id

FILOSOFI MASKOT TV DIGITAL

Adapun maskot televisi digital yaitu MODI. Modi memiliki dua warna yaitu biru dan kuning. Warna biru merepresentasikan teknologi dan warna kuning yang merepresentasikan keceriaan dan keramahan. Dengan arti dua warna tersebut, diharapkan kehadiran maskot ini lebih mudah dipahami oleh masyarakat umum.

Selain itu untuk memperkuat representasi digitalnya, Modi dibuat mengenakan baju yang memberikan kesan futuristic dan mengenakan antena di telinganya untuk merepresentasikan televisi.

Modi sendiri juga memiliki slogan, yaitu Bersih, Jernih, Canggih. Kata bersih merepresentasikan bersih gambarnya, kata jernih merepresentasikan jernih suaranya dan kata canggih merepresentasikan canggih teknologinya.

PENINGKATAN PENJUALAN TV DIGITAL

Jika dilihat dari maraknya Televisi Digital, kini penjualan Televisi Digital sangat meningkat dikarenakan masyarakat ingin mendapatkan siaran yang lebih baik lagi tanpa adanya alat tambahan seperti Set Top Box.

Teknologi sekarang ini sudah mengarah ke digitalisasi, artinya adalah perangkat digital ini sudah menjadi kebutuhan yang sangat diperlukan oleh masyarakat. Karena dari sisi tampilan gambar, suara, dan aplikasi yang lain bisa diadopsi dan bisa dihasilkan dengan sesempurna mungkin.

Mari bersiap untuk bermigrasi dari televisi analog ke digital. Agar masyarakat bisa mendapatkan siaran yang lebih baik lagi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun